Pemanfaatan teknologi di sektor pertanian berpotensi akan berkembang pesat ke depannya. Investasi startup di agroteknologi pun siap meroket.
Menurut laporan Investasi AgriFoodTech 2022, adanya pemberian investasi pada teknologi pangan pertanian sebanyak USD 51,7 miliar pada tahun 2021 meningkat 85% dibandingkan tahun 2020.
Potensi tersebut yang dikupas tuntas dalam menghadirkan solusi tepat bagi industri pertanian, khususnya bagi mereka petani kecil, dalam The Grow Asia Digital Learning Series.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program tersebut untuk menyatukan para pemimpin perusahaan, startup agritech, praktisi pembangunan, dan pendukung ekosistem untuk belajar tentang teknologi yang muncul dan mengungkapkan peluang solusi digital terukur dan berdampak yang dapat diadopsi oleh petani kecil di Asia Tenggara.
Pada 2022, The Grow Asia Digital Learning Series diadakan secara daring dengan tujuan terus mengeksplorasi lebih banyak topik dan mendatangkan mitra baru untuk berbagi pengalaman dan keahlian dari para perintis perusahaan agriteknologi.
Oleh karena itu, Smallholder AgriTech Southeast Asia Landscape berfokus pada teknologi berdampak tinggi yang berpotensi meningkatkan produktivitas, profitabilitas, dan keberlanjutan rantai nilai petani kecil.
Perusahaan rintisan ini dapat memberi petani akses yang lebih baik ke informasi agronomi, pasar, kredit, dan input, meskipun pelanggan akhir mereka belum tentu petani kecil itu sendiri.
Sejak 2020, Grow Asia telah mengidentifikasi lima model bisnis agritech utama di Asia Tenggara: Farmer Advisory, Peer-to-Peer Lending, Traceability, Digital Marketplaces dan Mechanization Platforms, untuk memberikan perhatian khusus pada kemajuan startup yang menyediakan solusi ini.
Crowde yang merupakan startup agroteknologi Indonesia menjadi salah satu pembicara di program yang diselenggarakan oleh Padang & Co itu.
"Bersama perusahaan pertanian yang bertempat di Asia Tenggara, Crowde berkesempatan membagikan cerita perjalanan membantu petani daerah melalui program-program brilian yang selama ini dilakukan. Mulai dari pendampingan petani, akses permodalan, hingga ke penjualan hasil panen yang sesuai standar," ujar CEO Crowde Fika Rahimah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/5/2022).
Di The Grow Asia Digital Learning Series mencoba melihat lebih dekat pada pembiayaan untuk produsen kecil. Misalnya, bagaimana ruang pendanaan kepada petani bisa berkembang dan dibentuk oleh pandemi, solusi atau model bisnis yang dapat memungkinkan produsen petani kecil mengakses pembiayaan dan bagian penting lainnya dari dukungan ekosistem yang dibutuhkan.
(agt/fay)