Pengiriman iPhone di Q1 2022 Capai Rp 724 Triliun
Hide Ads

Pengiriman iPhone di Q1 2022 Capai Rp 724 Triliun

Josina - detikInet
Minggu, 01 Mei 2022 08:54 WIB
Customers walk into an Apple Store after Apples new iPhone XS and XS Max went on sale in Beijing, China September 21, 2018. REUTERS/Jason Lee
Foto: Jason Lee/Reuters
Jakarta -

Dalam laporan pendapatannya di kuartal pertama 2022, Apple, perusahaan yang berbasis di Cupertino ini, telah berhasil mengirimkan iPhone senilai USD 50 miliar atau sekitar Rp 724,3 triliun.

Pendapatan iPhone untuk tiga bulan pertama tahun 2022 mencapai USD 50,57 miliar atau sekitar Rp734,5 triliun. Angka ini meningkat 5,5% dari tahun 2021.

Angka penjualan iPhone saat ini dinilai cukup luar biasa. Bahkan CEO Appe Tim Cook mengatakan bahwa kuartal tersebut menjadi kuartal paling sukses sebagaimana dilansir detiKINET dari Gizmochina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lonjakan penggunaan iPhone ini tak lepas dari 'switcher' - pengguna Android sebelumnya yang kini beralih menggunakan iPhone. Angka penjualan tersebut juga dapat menunjukkan meningkatnya permintaan untuk iPhone di beberapa pasar global.

Perluasan basis pelanggan Apple juga disebabkan oleh produksi model iPhone SE 3 yang lebih terjangkau. Tim Cook juga mengatakan bahwa perusahaan menumbuhkan switcher dengan tingkat dua digit, yang mencerminkan peningkatan kepercayaan konsumen.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, penjualan iPad menyusut 2% menjadi USD 7,65 miliar atau sekitar Rp 111,1 triliun dari tahun sebelumnya. Tim Cook menyatakan bahwa tantangan rantai pasokan adalah alasan utama penurunan penjualan iPad di kuartal tersebut.

Namun, secara keseluruhan, kinerja Apple pada kuartal tersebut jauh lebih baik dari yang diharapkan.

Bisnis layanan Apple juga mengalami lonjakan pendapatan untuk kuartal pertama, mencatat peningkatan 17,8% dari tahun 2021. Total pendapatan dari layanan Apple tersebut mencapai USD 19,82 miliar atau sekitar Rp 289 triliun.

Menurut CEO Apple Tim Cook, perusahaannya akan terus mengejar dengan penuh semangat fokusnya pada inovasi dalam produk dan layanan. Ia mengatakan perusahaan senang melihat respons pelanggan yang kuat terhadap produk barunya dan mengejar status netral karbon pada tahun 2030.




(jsn/rns)