Zoom menyoroti transformasi gaya kerja karyawan di Asia Pasifik dalam acara Work Transformation Summit APAC, yang digelar pada Rabu (27/4/2022).
Menurut Zoom, setidaknya ada tiga pilar utama dalam mendukung transformasi gaya kerja dalam sebuah organisasi, yang meliputi tempat kerja, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan meningkatkan kualitas pengalaman kerja karyawan.
"Survei Work Reimagines yang dilakukan Ernst & Young tahun lalu mengungkapkan bahwa lebih dari separuh karyawan di Asia Pasifik akan berhenti dari pekerjaan mereka saat ini jika perusahaan tidak menawarkan fleksibilitas kerja pasca pandemi," jelas Ricky Kapur, Head of APAC,Zoom, dalam keterangan yang diterima detikINET.
"Jika kita mempertimbangkan waktu yang terbuang dan emosi yang tidak stabil akibat perjalanan ke dan dari tempat kerja, maka seharusnya tidak mengherankan apabila karyawan ingin mempertahankan fleksibilitas tersebut," tambahnya.
Masa depan gaya kerja di Zoom akan fokus pada kemampuan membentuk lingkungan kerja yang fleksibel bagi karyawan. Ketika situasi sudah aman untuk kembali bekerja di kantor, gaya kerja Zoom yang fokus pada karyawan akan berbentuk seperti berikut:
- Tatap muka: Karyawan dengan peran atau dipekerjakan untuk berada di kantor setiap hari, sebagaimana didefinisikan oleh peran dan tanggung jawab.
- Jarak jauh: Karyawan yang awalnya dipekerjakan untuk bekerja dari jarak jauh atau yang telah pindah tempat tinggal permanen mereka di luar perjalanan yang wajar dari kantor Zoom terdekat mereka.
- Hybrid: Karyawan dengan jarak perjalanan yang wajar yang memilih untuk pergi ke kantor untuk beberapa hari tertentu dalam seminggu atau sebulan.
"Bagaimanapun juga, kerja bukan lagi soal tempat, melainkan ruang. Ruang di mana kita dapat berkolaborasi. Kerja dapat dilakukan dari mana saja, selama ada ruang bagi kita untuk terhubung dan berkolaborasi. Ruang bisa berupa rumah, kantor, atau suatu tempat di antara keduanya," jelas Ricky.
Dalam acara yang sama, Sergio Aguilera, Head of Solutions Engineering di Zoom, menyorot produk-produk terbaru Zoom yang mendukung gaya kerja tersebut, yakni:
- Zoom Rooms, platform agnostik yang memungkinkan kolaborasi real-time dari berbagai tempat.
- Workspace Reservations, yang membantu karyawan untuk menjadwalkan terlebih dahulu ruangan yang akan mereka gunakan dan memperlihatkan ruangan yang tersedia.menyediakan visibilitas sumber daya yang tersedia.
- Zoom for Home, dirancang untuk membantu pekerja terhubung dan berkolaborasi dengan personalisasi pengalaman, di mana Zoom for Home memungkinkan pengguna untuk menyamakan kalender, status, pengaturan konferensi, dan telepon pada berbagai perangkat untuk pengalaman komunikasi terpadu yang mengutamakan video.
- Zoom Phone, memungkinkan pengguna untuk selalu terhubung dan responsif, baik di meja kerja atau di perjalanan, dengan transisi tanpa hambatan dari ponsel ke video dengan Zoom Meetings.
- Zoom Chat, yang memudahkan kolaborasi tim dan partisipan eksternal dengan enterprise chat dan konferensi video instan.
- Zoom Whiteboard, berperan sebagai kanvas digital yang memungkinkan kolaborasi visual yang kuat dan mudah digunakan sebelum, selama, dan setelah konferensi Zoom.
- Smart Gallery, fitur yang secara otomatis akan mendeteksi peserta dalam sebuah ruangan, dan membuat camera feed terpisah untuk setiap peserta. Fitur ini memastikan bahwa pekerja jarak jauh dapat berkolaborasi secara digital dengan efektif, selayaknya komunikasi tatap muka.
- Zoom Transcription, telah diperbarui untuk memberikan kesetaraan yang lebih besar, khususnya bagi individu yang mungkin membutuhkan waktu lebih banyak untuk memproses suatu konten. Penambahan kemampuan penerjemahan otomatis secara real-time- sejauh ini tersedia dalam 12 bahasa - akan menjadikan fitur ini sebagai tool yang penting di kawasan dengan penduduk yang menggunakan banyak bahasa.
Simak Video "Tes Toyota Corolla Cross Hybrid GR Sport: Tembus Rp 600 Jutaan, Apa Hebatnya?"
(asj/afr)