Fox Logger, startup penyedia layanan GPS tracker kendaraan, menatap optimis untuk menjadi perusahaan go public alias akan melantai bursa/Initial Public Offering (IPO).
Seraya terus berbenah di berbagai lini untuk menangkap momentum tersebut, CEO Fox Logger Alamsyah Cheung mengungkapkan bahwa Fox Logger kian serius dalam menjajaki dengan sejumlah mitra untuk menjadi perusahaan go public.
"Setelah di tahap ini, go public adalah langkah yang paling tepat bagi Fox Logger agar perusahaan semakin berkembang lagi," ujar Alamysah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keyakinan itu melihat kinerja startup ini dalam dua bulan pertama yang mana jumlah tingkat berlangganan mengalami peningkatan dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Pada Januari 2022, tingkat subscription mencapai 62% dari unit yang terjual. Di bulan berikutnya, menyentuh 60%. Sedangkan periode tahun lalu, tingkat subscription hanya di angka 49% di Januari dan Februari 42%.
Bagi Fox Logger, peningkatan level subscripition merupakan hal positif karena bermakna recurring income (pendapatan berulang) yang lebih stabil.
"Selain itu, bagi kami ini juga menunjukkan peningkatan level kepercayaan serta kepuasan pelanggan terhadap layanan Fox Logger," ucapnya.
Fox Logger sebagai pemain utama GPS tracker di Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan di samping inovasi produk. Pentingnya inovasi produk dan pelayanan kepada pelanggan, Fox Logger telah memastikan Divisi Research & Innovation Center dan Divisi Layanan Konsumen menempati lantai tersendiri di Fox Logger dengan investasi Rp 25 miliar.
Menurut Fox Logger, disampaikan Alamsyah, semakin optimistis selewat kuartal I/2022. Momen Idul Fitri 1443 H akan berdampak positif pada industri otomotif karena tingginya mobilitas warga, penjualan otomotif nasional juga terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
"Setelah momentum Ramadan dan Idul Fitri, industri otomotif tampaknya akan semakin bergairah. Tentu saja kami berharap kondisi ini terus membaik sekalipun bayang-bayang perang Rusia-Ukrania masih membayang," ungkapnya.
"Tapi dalam hemat kami, recovery sejumlah industri, terutama otomotif nasional, memang tengah berjalan di atas rel yang benar," sambungnya.
(agt/fay)