Foxconn dan banyak pabrikan lain menyetop operasionalnya di Shenzhen karena pemerintah kota tersebut kembali menerapkan lockdown.
Lockdown parsial itu diterapkan setelah adanya penemuan kasus COVID-19 baru di kota tersebut. Pada Minggu (13/3) kemarin ditemukan ada 60 kasus COVID-19, dan kini 17 juta warga di kota tersebut akan menjalani tes PCR, dan bisnis non esensial diperintahkan untuk ditutup sementara sampai 20 Maret 2022.
Shenzhen adalah basis untuk sejumlah perusahan teknologi besar, seperti Huawei, Oppo, dan TCL. Kota itu pun adalah salah satu hub terbesar bagi Foxconn, yang merupakan pemasok komponen sekaligus perakit bagi perusahaan seperti Apple, Google, sampai Amazon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foxconn dalam pernyataannya menyebut akan menyetop produksinya di pabrik yang berlokasi di Longhua dan Guanlan sampai pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah setempat. Produksinya sementara akan dialihkan ke pabrik mereka di kota lain.
Bagi Foxconn, Shenzhen adalah basis terbesar kedua mereka di China setelah Zhenzhou, yang merupakan pusat perakitan iPhone terbesar di dunia. Hampir semua prototipe, riset, dan pengembangan dilakukan di fasilitas mereka yang berlokasi di Shenzhen.
Selain Foxconn ada juga Unimicron, pembuat papan PCB terbesar dari Taiwan, yang juga menyetop produksinya pada Senin ini. Unimicron adalah pemasok papan PCB untuk Apple, Intel, dan Nvidia, demikian dikutip detikINET dari Nikkei Asia, Senin (14/3/2022).
Namun Unimicron memastikan bahwa produk utama mereka, ajinomoto build film (ABF) substrat, tidak dibuat di Shenzhen. Jadi penyetopan operasional ini seharusnya tidak akan memperburuk kondisi yang sudah ada, yaitu kekurangan pasokan substrat ABF secara global.
Selain Shenzhen, lockdown ini juga diterapkan di Shanghai setelah ditemukan 64 kasus baru. Bus antar provinsi dilarang beroperasi dan siapa pun yang mau meninggalkan atau datang ke kota tersebut harus menunjukkan hasil PCR yang negatif.
Sejauh ini Pemerintah China memang masih melakukan berbagai aturan ketat untuk menghambat penyebaran COVID-19. Secara total sudah ada 4.636 korban meninggal dan 119.902 kasus yang dilaporkan sejak awal pandemi, berdasarkan data dari Worldometer.
(asj/asj)