Apple mengungkap kalau pemasukan para pengembang aplikasi di App Store saat ini sudah mencapai lebih dari USD 260 miliar sejak App Store pertama dibuka pada 2008.
Dibandingkan dengan data Januari 2021, total pemasukan ini bertambah USD 60 miliar, karena pada Januari 2021 lalu total pemasukan para pengembang di App Store adalah USD 200 miliar.
Artinya, dalam setahun pemasukan para pengembang aplikasi di App Store mencapai USD 60 miliar atau sekitar Rp 857 triliun, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (12/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple juga menyebut pertumbuhan pemasukan antara Malam Natal 2021 dan Malam Tahun Baru 2021 tumbuh double digit, namun Apple tak menyebut angka pasti pertumbuhan tersebut.
Meski jumlah pemasukan para pengembang aplikasi di App Store ini terlihat sangat besar, namun tak bisa dipungkiri kekecewaan para pengembang aplikasi di App Store tersebut tetap ada.
Ada beberapa keluhan para pengembang terhadap sistem yang dipakai Apple, terutama adalah potongan 30% yang dikenakan Apple untuk setiap transaksi yang dilakukan di App Store, begitu juga berbagai peraturan ketat yang diterapkan oleh Apple.
Saat ini Apple pun masih berselisih di Meja Hijau dengan Epic Games, yang menuding perusahaan berlogo apel kroak itu melakukan monopoli terkait metode pembayaran di App Store.
Hakim Yvonne Gonzalez Roger memang sudah memutus kedua pihak bersalah dalam kasus tersebut, yaitu Epic Games yang melanggar perjanjian dengan Apple, dan Apple yang diharuskan membolehkan developer menggunakan metode pembayaran di luar App Store untuk aplikasi buatannya.
Namun putusan tersebut kemudian ditunda dalam sidang naik banding, yang membuat Apple masih bisa memaksakan penggunaan sistem pembayaran mereka di App Store.
*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.
(asj/asj)