Pandemi COVID-19 menuntut para pelaku usaha untuk beradaptasi dan terus melakukan inovasi agar mampu bertahan dari gempuran wabah tersebut. Dua hal penting tersebut juga perlu untuk dilakukan agar mampu tetap unggul di tengah persaingan bisnis yang begitu ketat.
Apalagi saat ini, perilaku konsumen selama pandemi COVID-19 berlangsung cenderung mengalami perubahan. Para konsumen semakin hobi untuk membeli barang secara online.
Untuk menangkap tren tersebut, Erajaya mempunyai cara unik untuk memasuki era belanja online salah satunya dengan menerapkan konsep offline to online (O2O). Dalam konsep ini, Erajaya tidak hanya fokus untuk melakukan penjualan secara online saja. Namun, gerai konvensional pun turut ditambah di berbagai daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tidak terlepas dari strategi awal kami dengan terus meningkatkan omni channel. O2O itu jadi strategi besar kita dari 2019 dan (strategi O2O) harus dikembangkan," kata CEO Erajaya Digital Joy Wahjudi kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Baca juga: Daya Tahan Ritel Teknologi di Era Pandemi |
Joy mengatakan konsep O2O ini harus dijalankan secara berbarengan tidak hanya fokus terhadap penjualan online saja atau sebaliknya. Hal itu berkaitan dengan pelayanan daring yang diberikan oleh gerai kepada para konsumen di berbagai daerah.
"Karena kalau masuk ke online maka saya harus pastikan kehadiran offline saya tuh cukup luas," tambahnya.
Ia mengatakan agar konsep O2O ini bisa berjalan dengan maksimal, pihaknya menghadirkan sejumlah inovasi seperti EraXpress dan Mobile Shopping. EraXpress sendiri akan melakukan pengiriman produk yang dibeli pelanggan jika jarak konsumen dan gerai Erajaya kurang dari 10 km. Barang yang dibeli konsumen akan dikirim langsung oleh karyawan gerai Erajaya terdekat dari alamat konsumen tanpa biaya ongkos kirim.
"Karena kita banyak toko ketika terima orderan langsung kirim dalam waktu 3 jam. Kita lakukan dengan gratis ongkir," kata Joy.
Untuk Mobile Shopping, para konsumen bisa melakukan pemesanan produk melalui WhatsApp Center Erafone atau eraspace.com. Tak hanya itu, Erajaya juga menjalankan ERICA (Erajaya Interactive Customer Assistant) yang merupakan fasilitas chatbot resmi untuk membantu para pelanggan untuk melakukan pemesanan produk.
"Mobile Shopping tiap minggu keluarin e-katalog promo," jelasnya.
Konsumen juga bisa menikmati layanan digital Click & Pick Up. Layanan ambil di toko ini merupakan salah satu metode transaksi yang dihadirkan saat berbelanja di eraspace.com. Melalui layanan ini, para pembeli bisa melakukan pembayaran di website tersebut dan mengambil produk yang dibeli di gerai Erajaya yang telah dipilih oleh konsumen. Layanan ini hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang membeli gawai tapi ingin melihat barangnya secara langsung di toko.
Selain itu, untuk memperkuat jaringan offline, Erajaya terus gencar membuka ratusan gerai di berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya itu, pihaknya juga membuka kesempatan bagi investor perseorangan untuk memiliki gerai Erafone melalui Erafone Cloud Retail Partner.
"Fokus kita kembangin di kota-kota ke dua dan ketiga (kota/kabupaten yang skala penduduk/ekonominya di bawah ibu kota provinsi)," kata Joy.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk Hasan Aula mengatakan pembukaan gerai offline ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang masih ingin membeli gadget secara konvensional dengan cara datang ke toko langsung.
"Di tahun 2021, dengan mulai kembali bukanya jaringan toko-toko kami, masih dapat kita lihat banyaknya pelanggan yang tetap menyukai bertransaksi di toko, karena ada keinginan untuk melihat, mencoba dan merasakan serta mendapatkan pengalaman berbelanja yang memuaskan langsung dari sales specialist kami. Hal ini tentu saja mendorong kinerja Perseroan secara keseluruhan," kata Hasan seperti dikutip dari website resmi erajaya.com.
Pihaknya mencatat, sepanjang 2020 lalu sudah ada 135 gerai yang dibuka. Lalu pada September 2021, Erajaya sudah membuka 148 gerai dengan total keseluruhan saat ini mencapai 1.098 gerai. Tidak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan lebih dari 64.000 reseller di wilayah Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Memaksimalkan saluran online dan offline membuat Erajaya mampu bertahan selama pandemi COVID-19. Hal itu terlihat dari kontribusi layanan online saat ini sudah lebih 10% dari total pendapatan Erajaya. Untuk penjualan bersih pada tahun 2021 sebesar Rp 31,2 triliun atau naik 35% dari penjualan pada tahun lalu periode yang sama sebesar Rp 23,2 triliun.
(akn/fay)