Daya Tahan Ritel Teknologi di Era Pandemi

Daya Tahan Ritel Teknologi di Era Pandemi

ADVERTISEMENT

Year In Review 2021

Daya Tahan Ritel Teknologi di Era Pandemi

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Rabu, 05 Jan 2022 06:15 WIB
iphone x erajaya
Suasana toko ritel handphone (Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 telah memukul perekonomian Indonesia. Adaptasi menjadi kunci bagi industri ritel khususnya teknologi di sepanjang tahun 2021.

Hampir semua sektor industri terkena dampak langsung dari Pandemi COVID-19. Hanya sektor kesehatan yang duluan bangkit dan bisa untung, karena memang kebutuhan terhadap produk kesehatan dan layanan kesehatan meningkat tinggi karena pandemi.

Namun industri ritel modern mengalami penyusutan kinerja di tahun pertama COVID-19 melanda Indonesia di tahun 2020. Pada dasarnya industri ritel adalah sebuah bisnis pelayanan. Agar dapat bertahan, mereka harus memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggannya.

Tantangan di Era Pandemi

Tantangannya adalah bagaimana memberikan pelayanan terbaik ketika konsumen harus diam di rumah. Bagaimana industri ritel harus menjangkau mereka, menembus pembatasan sosial.

Para peritel modern yang masih menggunakan metode konvensional akan menjumpai tantangan berat. Di era teknologi seperti saat ini, transformasi pola bisnis menjadi digital adalah strategi bertahan terbaik di tahun 2021.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 23 Agustus 2021 menyampaikan laporan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal II/2021. Dia mengatakan, sektor ekonomi yang memiliki tingkat teknologi tinggi, mampu bertahan pada masa pandemi.

Beberapa sektor itu adalah kimia, farmasi, obat tradisional, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta informasi dan komunikasi. Yang disebut terakhir tentu terkait dengan ritel teknologi.

"Di sini back-up inovasi dan teknologinya menjadi penting dan sektornya sudah sangat jelas. Terbukti dari sektor-sektor yang resilience," katanya dalam keterangan media.

Hal senada muncul dalam laporan Fortinet bersama Frost & Sullivan bertajuk From Survival to Success: Learning, Adapting and Growing in The New Normal. Dalam laporan itu disebutkan, ekonomi digital Indonesia tumbuh 11 persen selama pandemi.

Semua aspek bisnis dengan cepat berpindah dari fisik ke digital. Perpindahan ini tentu belum sempurna, karena 'dipaksa' oleh situasi pandemi. Ada dinamika yang bermunculan mulai dari keamanan siber dan data pribadi konsumen. Namun, sekali lagi itu adalah sebuah proses adaptasi yang tentu butuh waktu.

Halaman selanjutnya: Strategi ritel teknologi >>>



Simak Video "Year In Review 2021: Kilas Balik Penanganan COVID-19 di 2021"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT