Julo, perusahaan fintech Indonesia, menggandeng eFishery untuk memperluas penyediaan kredit digital ke sektor perikanan.
Kerja sama keduanya ini dilakukan lewat penandatanganan nota kesepahaman secara virtual antara CEO dan cofounder Julo Adrianus Hitijahubessy dan CEO dan cofounder eFishery Gibran Huzaifah pada Senin (6/12/2021).
Julo, dalam keterangan resminya, menyebut kalau kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Julo dan eFishery untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Yaitu dalam bentuk penyaluran akses kredit, terutama dalam sektor perikanan. Kerja sama ini juga membantu eFishery dari segi permodalan dan pembiayaan para pembudidaya ikan akan bisa semakin berkembang ke depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan utama di dunia dan bahkan menyumbang kurang lebih 3% dari total Gross Domestic Product (GDP) Indonesia. Fakta ini tentunya menunjukkan bahwa para pembudidaya senantiasa dihadapkan dengan kesempatan yang sangat besar dan permodalan yang baik dapat menjadi kunci penting," ujar Adrianus.
Sayangnya, menurut Adrianus, tingginya potensi perikanan Indonesia ini tidak dibarengi dengan literasi dan akses keuangan yang memadai bagi UMKM perikanan Indonesia. Di mana fakta di lapangan, masih banyak masyarakat yang tergolong underbanked.
"Kurangnya akses perbankan tergambar pada indeks inklusi keuangan Indonesia yang baru mencapai 76.19% di tahun 2021. Angka tersebut menunjukkan bahwa akses perbankan masih menjadi barang asing bagi sebagian masyarakat kita dan - tidak menutup kemungkinan - termasuk rekan pembudidaya," tambahnya.
Melalui kerja sama ini, Julo akan mendukung fitur Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) Express dari eFisheryFund yang menghubungkan para pembudidaya secara langsung dengan berbagai institusi finansial.
Melalui fitur Kabayan Express, para pembudidaya dapat melakukan pembelian sarana produksi, terutama pakan ikan dengan berbagai merek, dengan limit kredit Rp3 juta - Rp20 juta dari produk kredit digital Julo. Hal ini diharapkan dapat memberikan keringanan pengeluaran bagi para pembudidaya dalam kegiatan sehari-hari, terutama sebelum masa panen.
"Salah satu misi eFishery adalah menciptakan ekonomi digital yang inklusif. Kami melihat pembudidaya sulit mendapatkan akses permodalan karena usahanya dianggap memiliki risiko yang tinggi dan tidak pasti," jelas Gibran.
"Oleh karena itu, kami mendirikan ekosistem akuakultur yang terintegrasi sehingga pembudidaya ikan dapat terhubung langsung dengan institusi finansial. Saat ini lebih dari 6.000 pembudidaya ikan di seluruh Indonesia telah merasakan dampak positif dari ekosistem yang kami bangun," tutupnya.
(asj/rns)