3. Reaksi dari Platform Jualan Aset Kripto
CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan di Indonesia aset kripto memang bukan dijadikan sebagai mata uang. Indodax sendiri memperdagangkan aset kripto.
"Di Indodax sendiri kita memperdagangkan banyak jenis aset kripto, bahkan volume perdagangan terbesar di Indodax datang dari aset kripto yang punya underlying aset fisik," jelas Oscar dalam keterangannya, Jumat (12/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, hampir semua aset kripto memiliki underlying aset. Ia menyebut, ada underlying yang mudah dipahami dalam bentuk fisik. Ada juga yang underlying-nya berupa biaya penerbitan seperti bitcoin.
"Bitcoin memiliki underlying berupa biaya penambangan bitcoin untuk proses verifikasi dan penerbitan bitcoin yang membutuhkan biaya listrik sebesar 150 TeraWatt per jam nya cuma memang bentuknya murni digital ya namanya ini inovasi teknologi sekarang uang aja sudah tidak ada bentuk fisiknya cuma digital seperti emoney. Jadi karena ada biaya produksinya, bitcoin tidak muncul begitu saja makanya jangan heran kalau bitcoin harganya naik terus," sambung Oscar.
Indodax sendiri saat ini mempunyai lebih dari 4,5 juta member dengan 99% adalah penduduk Indonesia yang hidup dari trading aset kripto. Sekarang Indodax sudah menolong 4,5 juta orang Indonesia melewati masa sulit saat pandemi corona ini dengan memberikan pekerjaan alternatif sebagai trader aset kripto.
"Menurut saya pribadi sebenarnya hampir semua aset kripto ada underlyingnya kalau dipelajari secara teknologi dan manfaat namun itu semua dikembalikan kepada sudut pandang masing masing trader," tutur Oscar.
Halaman selanjutnya: Jadi berita internasional >>>