Pemasukan Apple dari Game Lebih Besar dari Sony, Nintendo, dkk
Hide Ads

Pemasukan Apple dari Game Lebih Besar dari Sony, Nintendo, dkk

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 12 Okt 2021 09:15 WIB
Customers walk into an Apple Store after Apples new iPhone XS and XS Max went on sale in Beijing, China September 21, 2018. REUTERS/Jason Lee
Foto: Jason Lee/Reuters
Jakarta -

Apple jelas bukan perusahaan game, namun mereka punya keuntungan yang sangat besar dari game. Bahkan lebih besar dibanding gabungan keuntungan beberapa perusahaan game besar.

Informasi ini analisis yang ditulis Wall Street Journal, yang menyebut keuntungan Apple dari game mencapai USD 8,5 miliar selama tahun fiskal 2019. Keuntungan ini gabungan keuntungan game Sony, Microsoft, Nintendo, dan Activision Blizzard pada tahun yang sama.

Menurut WSJ, angka itu lebih besar USD 2 miliar dibanding keuntungan gabungan ke-4 perusahaan tersebut. Hanya saja WSJ mengambil data keuntungan Activision Blizzard, Nintendo dan Sony dari dokumen finansial resmi, sementara data Microsoft berasal dari perkiraan analis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemasukan yang sangat besar ini berasal dari potongan 30% yang mereka kenakan terhadap setiap transaksi di App Store. Analisis ini pun dimasukkan dalam persidangan antara Apple melawan Epic.

Apple menyebut analisis tersebut tidak benar dan jauh lebih tinggi dibanding kenyataannya. Menurut mereka angka tersebut tidak memasukkan pos pengeluaran yang sebenarnya ada.

ADVERTISEMENT

Namun menurut analisis Sensor Tower, Apple mendapat pemasukan sebesar USD 15,9 miliar dari App Store pada 2019, dan 69%-nya berasal dari game. Dengan menggunakan data-data yang diungkap dalam persidangan, App Store mendapat keuntungan operasi sebesar USD 12,3 miliar pada tahun itu, atau seperlima dari keuntungan operasional Apple keseluruhan.

Dalam putusan di gugatan Apple melawan Epic, Hakim Yvonne Gonzalez Rogers menyebut Apple memang menikmati keunggulan pangsa pasar di atas 55% dan mendapat selisih keuntungan yang sangat tinggi.

Namun Epic tidak bisa membuktikan kalau Apple melakukan praktik monopoli yang ilegal di situ. Epic pun kemudian memutuskan untuk naik banding atas putusan tersebut.




(asj/afr)