Selama beberapa dekade, gerilyawan Taliban berupaya memerangi persenjataan Amerika Serikat (AS). Namun dengan jatuhnya pemerintahan Kabul Afghanistan ke tangan Taliban, kini mereka memiliki gudang senjata baru yang sebagian besar milik AS.
Dikutip dari ABC, AS menghabiskan miliaran dolar untuk memasok militer Afghanistan dengan alat-alat untuk mengalahkan Taliban. Antara tahun 2002 hingga 2017, mereka memberi militer Afghanistan sekitar USD 28 miliar dalam bentuk persenjataan dan peralatan militer.
"Kami menyediakan semua alat kepada mitra kami di Afghanistan kami. Izinkan saya menekankan: semua alat, pelatihan, dan peralatan militer modern mana pun," kata Presiden AS Joe Biden bulan lalu, saat membela keputusannya untuk menarik pasukan AS dan menyerahkan pertempuran ke tentara Afghanistan.
Senjata-senjata itu sekarang malah berbalik digunakan Taliban untuk menyerang. Berikut adalah sejumlah barang rampasan perang yang menjadi senjata baru Taliban setelah kembali menguasai Afghanistan.
Kendaraan Militer
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa meskipun belum ada angka pasti, penilaian intelijen saat ini adalah bahwa Taliban diyakini mengendalikan lebih dari 2.000 kendaraan lapis baja, termasuk Humvee AS yang masing-masing bernilai sekitar USD 308 ribu.
Forbes melaporkan bahwa pada bulan Juni saja, Taliban menangkap 700 truk dan Humvee dari pasukan keamanan Afghanistan serta lusinan kendaraan lapis baja dan sistem artileri.
Kendaraan militer buatan Amerika lainnya yang dilaporkan berada di tangan Taliban termasuk M1117 Guardians, MaxxPro MRAP, Oshkosh ATV dan kendaraan militer lainnya yang digunakan untuk menavigasi medan kasar di negara itu. Taliban juga mewarisi 11 pangkalan militer terencana yang dilengkapi dengan senjata dan gadget terbaru serta angkatan udaranya sendiri.
Helikopter dan Drone
Menurut Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS, antara tahun 2003 hingga 2016, AS memasok pasukan Afghanistan dengan 208 pesawat. Ini termasuk helikopter Blackhawk, helikopter serang pramuka, dan drone militer ScanEagle, pesawat serang ringan, dan pesawat angkut militer.
Namun, tidak semua dari aset tersebut tertinggal. Dalam seminggu terakhir, banyak dari pesawat itu digunakan oleh pilot Afghanistan untuk melarikan diri dari Taliban.
Salah satu pejabat AS mengatakan bahwa antara 40 hingga 50 pesawat telah diterbangkan ke Uzbekistan oleh pilot Afghanistan yang mencari perlindungan.
Beberapa pesawat berada di AS untuk pemeliharaan dan akan tinggal. Mereka yang dalam perjalanan ke pasukan Afghanistan malah akan digunakan militer AS untuk membantu evakuasi dari Kabul.
Senjata dan Kacamata Malam Inframerah
Ada kekhawatiran yang lebih mendesak tentang beberapa senjata dan peralatan yang lebih mudah digunakan, seperti kacamata untuk penglihatan malam (infrared night vision).
Sejak tahun 2003, Amerika Serikat telah memberi pasukan Afghanistan setidaknya 600.000 senjata infanteri termasuk senapan serbu M16, 162.000 buah peralatan komunikasi, dan 16.000 perangkat night vision.
"Kemampuan untuk bisa beroperasi di malam hari adalah pengubah permainan yang nyata," kata seorang pembantu kongres kepada Reuters.
Senjata ringan yang disita oleh pemberontak seperti senapan mesin, mortir, serta artileri termasuk howitzer, dapat memberi keuntungan bagi Taliban melawan segala perlawanan yang dapat muncul di benteng bersejarah anti-Taliban, seperti Lembah Panjshir di timur laut Kabul.
Simak Video "Video: Bom Bunuh diri di Ponpes Pakistan, 6 Orang Tewas Termasuk Ulama Taliban"
(rns/rns)