Mungkin kamu pernah merasa terganggu dengan iklan yang tiba-tiba muncul. Kamu berharap bisa menghilangkan iklan tersebut yang terus-terusan ada. Buat kamu yang punya usaha, hal ini adalah contoh adanya kesalahan dari cara beriklan yang harus dihindari.
Berdasarkan konferensi pers virtual 'Tren Perilaku Penjualan E-Commerce Tahun 2021 di Indonesia', Kamis (19/8/2021), yang membahas survei Trade Desk bersama YouGov dengan lebih dari 2.000 responden di Indonesia, ada penjelasan tentang hal-hal yang bisa diperbaiki dalam beriklan supaya iklan tidak lagi membosankan dan bikin rugi. Cek di bawah ini.
1. Tidak tahu tujuan dari iklannya
Florencia Eka, Country Manager Indonesia Trade Desk mengatakan bahwa hal pertama yang diperlukan adalah mengetahui tujuan dari beriklan. Apakah iklan diharapkan untuk menambah awareness brand atau untuk membangun engagement dengan konsumen? Semua harus diperhatikan sehingga hasil iklan lebih bermanfaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Beriklan pada media sosial saja
"Ternyata dari data terlihat beriklan di social media saja itu artinya melewatkan kesempatan yang besar di internet yang juga bisa dijangkau," terangnya.
Ada yang disebut dengan 'open internet' di mana berisi CTV/OTT (contoh: viu, vidio, iflix) sampai platform berisi video (misalnya dailymotion), audio (contoh Spotify dan Joox), Display (contoh: detikcom), hingga Native (contoh: Freakout). Ini adalah wadah yang bisa dipakai untuk beriklan juga dan potensial.