Lyft Mau Jual Bisnis Mobil Pintarnya ke Toyota
Hide Ads

Lyft Mau Jual Bisnis Mobil Pintarnya ke Toyota

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 27 Apr 2021 22:12 WIB
Aplikasi Lyft
Foto: Aplikasi Lyft (GettyImages)
Jakarta -

Lyft merombak total Level 5, tim pengembangan kendaraan otonom internalnya. Perusahaan ride hailing ini mengumumkan rencananya menjual divisi tersebut ke Toyota seharga USD 550 juta atau sekitar Rp 8 triliun.

Nantinya, produsen mobil asal Jepang itu akan mengintegrasikan tim tersebut ke dalam anak perusahaan Woven Planet miliknya. Toyota akan membayar Lyft USD 200 juta di muka untuk divisi tersebut, dan USD 350 juta sisanya selama lima tahun untuk menyelesaikan transaksi. Kedua perusahaan mengatakan mereka memperkirakan kesepakatan itu akan ditutup pada kuartal ketiga tahun ini.

Dikutip dari Engadget, Selasa (27/4/2021) Lyft tidak malu-malu tentang alasannya untuk menjual Level 5. Asalkan kesepakatan berhasil, perusahaan mengharapkan bahwa pengeluarannya untuk R&D akan turun tajam. Ini adalah sebuah langkah penting bagi sebuah perusahaan saat mereka mencoba meraih keuntungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan asumsi transaksi ditutup dalam jangka waktu yang diharapkan dan pemulihan COVID berlanjut, kami yakin bahwa kami dapat mencapai profitabilitas EBITDA yang disesuaikan pada kuartal ketiga tahun ini," kata John Zimmer, salah satu pendiri dan presiden Lyft.

Dengan pengumuman, Lyft mengikuti langkah Uber yang secara efektif menyerahkan bisnis mobil tanpa pengemudi miliknya ke perusahaan lain. Lyft sendiri telah mengerjakan teknologi mobil pintar sejak 2017. Meskipun tidak mengalami kemunduran performa seperti Uber, Lyft tetap berada di bawah tekanan untuk sesegara mungkin menghasilkan keuntungan.

ADVERTISEMENT

Salah satu poin penting lainnya dari pengumuman hari ini adalah, bahwa Toyota juga bekerja sama dengan Aurora, perusahaan yang membeli Advanced Technologies Group Uber tahun lalu, untuk mengembangkan taksi otonom.

Pada akhir 2021, mereka berencana untuk mulai menguji van self-driving, dengan tujuan untuk meluncurkannya di Uber dan jaringan ride-hailing lainnya dalam beberapa tahun ke depan.




(rns/fay)