Bisnis pembayaran online Alipay adalah tulang punggung kerajaan bisnis Jack Ma, dikendalikan oleh Ant Group. Alipay amat populer di China, demikian pula pesaingnya WeChat Pay dari Tencent. Namun belakangan pemerintah China tampaknya ingin merebut dominasi mereka.
Dikutip detikINET dari Reuters, enam bank besar milik negara secara diam-diam telah mempromosikan mata uang yuan dalam bentuk digital, menjelang festival belanja besar di China pada 5 Mei mendatang. Yuan digital pun bisa menjadi alternatif Alipay atau WeChat Pay.
Para bank itu telah menawarkan para retail untuk download dompet digital dalam uji coba awal di kota Shanghai. "Orang akan menyadari bahwa pembayaran yuan digital sangat mudah sehingga tidak perlu bergantung lagi pada Alipay dan WeChat," kata seorang pejabat bank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini menjadi tindakan baru pemerintah China untuk mengikis dominasi para raksasa teknologinya. Sebelumnya, Ant Group milik Jack Ma yang merupakan induk Alipay juga dirombak total struktur bisnisnya.
Seperti diketahui, China makin agresif menata bisnis Ant Group semenjak pidato Jack Ma yang mengkritik sistem keuangan negaranya di Oktober 2020. Tak hanya Ant, perusahaan teknologi besar lain termasuk Tencent juga kena getahnya. Alibaba bahkan sudah kena denda USD 2,8 miliar.
Bahkan, big data yang merupakan senjata para raksasa teknologi itu untuk memperluas pasarnya kemungkinan juga akan dikendalikan pemerintah. "Big data adalah kemakmuran. Siapapun yang mempunyainya akan berkembang pesat. WeChat Pay dan Alipay punya lautan data," kata sumber pejabat bank yang lain.
Adapun enam bank yang terlibat dalam yuan digital termasuk raksasa Industrial and Commercial Bank of China, Agricultural Bank of China, Bank of China, serta China Construction Bank.
"Kemudahan penggunaan yuan digital sepertinya setara dengan Alipay dan WeChat Pay dan keamanannya kemungkinan lebih tinggi dan sama canggih seperti bitcoin," sebut HSBC.
Tentunya jika yuan digital nantinya terbukti populer, kerajaan bisnis Jack Ma bisa goyah. Jack Ma sendiri sampai saat ini masih belum menampakkan batang hidungnya secara offline, hanya tampil di video online.
(fyk/rns)