Netflix mengatakan produksi film yang lambat bahkan ditunda baik dari acara TV dan film karena pandemi COVID-19 telah merugikan pertumbuhan pelanggan pada kuartal pertama.
Hal tersebut membuat pertumbuhan pelanggan Netflix melambat dan saham perusahaan layanan streaming ini pun turun sebanyak 11% sebagaimana dilansir detikINET dari Reuters, pada Selasa (20/4/2021).
Ada sekitar 3,98 juta orang mendaftar ke Netflix dari Januari hingga Maret 2021, angkat tersebut di bawah proyeksi rata-rata 6,25 juta dari analis yang disurvei Refinitiv.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setahun lalu, Netflix mencatat rekor dengan bertambah 15,8 juta pelanggan karena pandemi yang memaksa orang di seluruh dunia untuk tinggal di rumah.
Meski Saham Netflix turun 11%, namun Netflix mengalami kenaikan pendapatan di mana pada kuartal awal tahun ini tercatat USD 1,7 miliar setara Rp 24 triliun (kurs Rp 14.500), naik dari USD 709 juta pada kuartal tahun sebelumnya. Pendapatan total pun melonjak 24%, menjadi USD 7,1 miliar.
Netflix pun memperkirakan pada kuartal kedua 2021 jumlah pelanggan barunya hanya bertambah juta sementara analis memperkirakan jumlah pelanggan baru mencapai 4,8 juta.
Netflix memperkirakan pertumbuhan pelanggan akan meningkat pada paruh kedua 2021 karena adanya sejumlah peluncuran film dan serial baru seperti "You", "Money Heist", "The Witcher", dan film aksi "Red Notice".
"Dinamika ini juga berkontribusi pada daftar konten yang lebih ringan di paruh pertama 2021, dan karenanya, kami yakin pertumbuhan keanggotaan yang lebih lambat," kata Netflix.
Analis memproyeksikan orang akan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk streaming dari ruang keluarga mereka karena vaksinasi COVID-19 menyebar dan lebih banyak orang keluar dari rumah mereka.
(jsn/fay)