Krisis Chip Diperkirakan Berlanjut Sampai Tahun Depan
Hide Ads

Krisis Chip Diperkirakan Berlanjut Sampai Tahun Depan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 16 Apr 2021 19:46 WIB
prosesor tsmc
Krisis Chip Diperkirakan Berlanjut Sampai Tahun Depan Foto: Istimewa
Jakarta -

TSMC, produsen chip asal Taiwan yang menjadi mitra Apple, Qualcomm, AMD dan perusahaan teknologi lainnya, memperingatkan bahwa kelangkaan chip global bisa berlanjut hingga tahun 2022.

"Kami melihat permintaan terus tinggi," kata CEO TSMC CC Wei seperti dikutip dari The Verge, Jumat (16/4/2021).

"Di 2023, saya berharap kami dapat menawarkan kapasitas lebih besar untuk mendukung konsumen kami. Saat itu, kami akan mulai melihat ketatnya supply chain sedikit melonggar," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar Wei ini senada dengan prediksi CEO Intel Pat Gelsinger beberapa waktu yang lalu yang mengatakan kelangkaan chip membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan.

CFO Nvidia Colette Kress belum lama ini juga mengatakan produsen kartu grafis tersebut memperkirakan jumlah permintaan akan terus mengalahkan jumlah ketersediaan untuk tahun ini.

ADVERTISEMENT

Dampak kelangkaan chip global dirasakan oleh banyak industri, mulai dari ponsel, gaming sampai otomotif. Gamer masih banyak yang kesulitan mendapatkan kartu grafis, PS5 dan Xbox idamannya, sementara produsen mobil harus membatasi produksi.

Setidaknya TSMC memiliki kabar baik untuk mitranya dari industri otomotif karena suplai chip diperkirakan akan membaik di kuartal berikutnya. Tapi komentar dari TSMC, Intel dan Nvidia mengindikasikan krisis ini tidak akan mereda dalam waktu dekat.

Saat ini pabrik manufaktur TSMC sudah berjalan lebih dari 100%, tapi dalam jangka menengah mereka akan meningkatkan investasi di produksi dan fasilitas baru.

"Kami telah mendapatkan tanah dan perlengkapan, dan mulai konstruksi fasilitas baru. Kami mempekerjakan ribuan karyawan dan memperluas kapasitas kami di banyak lokasi," kata Wei.

TSMC berencana mengucurkan USD 30 miliar untuk memperluas kapasitas produksinya tahun ini. Secara total, mereka akan menghabiskan USD 100 miliar untuk meningkatkan kapasitas di pabriknya selama tiga tahun ke depan.




(vmp/fay)