Ditinggal Huawei, TSMC Tetap Kebanjiran Pesanan Chip 5nm
Hide Ads

Ditinggal Huawei, TSMC Tetap Kebanjiran Pesanan Chip 5nm

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Senin, 22 Feb 2021 09:50 WIB
Snapdragon 888
Snapdragon 888. Foto: Qualcomm
Jakarta -

Huawei sebenarnya adalah pelanggan terbesar TSMC, namun kini mereka sudah tak bisa lagi memesan chip ke TSMC. Meski begitu bukan berarti pesanan chip ke TSMC malah menurun.

Sepeninggal Huawei yang tak bisa lagi memesan chip ke TSMC karena peraturan dari Amerika Serikat, TSMC tetap kebanjiran pesanan chip, tepatnya chip 5nm, demikian dikutip detikINET dari Gizmochina, Minggu (21/2/2021).

TSMC malah mendapat lebih pesanan yang lebih banyak ketimbang yang dibutuhkan untuk menutupi kekosongan akibat ditinggal Huawei. Saking banyaknya, mereka harus menambah engineer ke pabriknya yang berlokasi di Southern Taiwan Science Park untuk meningkatkan kapasitas produksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tambahan pegawai itu diperkirakan bisa meningkatkan kapasitas produksi chip 5nm mereka dari 60 ribu sampai 70 ribu wafer per bulan menjadi 120 ribu wafer per bulan.

Sejauh ini pesanan chip 5nm ke TSMC kebanyakan dipakai di system on a chip (SoC) flagship seperti Snapdragon 888, ataupun chip milik konsumen TSMC yang lain seperti Apple, Mediatek, dan AMD.

ADVERTISEMENT

Sementara pasokan chip 5nm untuk Huawei sudah diselesaikan sejak pertengahan September 2020 lalu. Sejak itu Huawei sudah tak lagi bisa memesan chip ke TSMC.

Huawei sendiri sebenarnya, sebelum 'diserang' AS, adalah perusahaan pembeli chip terbanyak di dunia. Namun akibat dimasukkan ke Entity List AS mereka harus turun ke posisi ke-3 di bawah Apple dan Samsung dalam hal pembelian chip terbanyak dalam setahun.

Selama 2020 lalu Apple tercatat sebagai perusahaan pembeli chip semikondutor terbanyak, mencapai 12% dari total penjualan chip semikonduktor.

Dalam laporan Gartner, bawah Apple ada Samsung dengan jumlah pembelian 8%, dan di bawahnya ada Huawei dengan 4,2%. Pembelian chip oleh Apple dan Samsung meningkat lebih dari 20% secara year over year, sementara belanja chip Huawei turun 23%.




(asj/asj)