Samsung resmi memperluas jangkauan browser buatannya lewat peluncuran Samsung Internet versi desktop (beta), yang kini tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Langkah ini menandai ekspansi besar bagi browser yang selama ini dikenal eksklusif di perangkat mobile Samsung, sekaligus memperkuat strategi perusahaan dalam menghadirkan pengalaman terhubung lintas platform.
Melalui program Samsung Internet Beta for PC, pengguna kini bisa menikmati pengalaman menjelajah web yang terintegrasi antara smartphone, tablet, dan komputer, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (3/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu fitur utamanya adalah sinkronisasi lintas perangkat -- memungkinkan pengguna masuk dengan akun Samsung untuk menyinkronkan riwayat penelusuran, bookmark, dan kata sandi secara otomatis di seluruh perangkat.
Selain sinkronisasi, Samsung juga menanamkan teknologi berbasis AI (Artificial Intelligence) ke dalam versi desktop ini. Fitur AI Browsing Assist mampu merangkum isi situs web dan menerjemahkan teks berbahasa asing secara instan, menjadikannya alat bantu produktivitas yang cerdas bagi pengguna global.
Pengguna juga bisa menikmati fitur session handoff, yang memungkinkan sesi penjelajahan dilanjutkan di PC tepat dari titik terakhir ketika berpindah dari ponsel atau tablet. Fitur ini menjawab kebutuhan pengguna modern yang sering berpindah antar perangkat dalam satu ekosistem digital.
Dari sisi keamanan, Smart Anti-Tracking yang sebelumnya hadir di versi mobile kini ikut disematkan di desktop. Sistem ini otomatis memblokir cookie pelacak pihak ketiga dan pop-up berbahaya, memberikan perlindungan ekstra bagi privasi pengguna di era digital yang semakin kompleks.
Samsung sempat bereksperimen dengan browser PC melalui Microsoft Store pada 2023, namun upaya itu berakhir tanpa kelanjutan. Kini, peluncuran versi beta terbaru ini menunjukkan komitmen baru Samsung untuk bersaing di pasar browser desktop yang masih dikuasai oleh Chrome, Edge, dan Safari.
Untuk saat ini, Samsung belum mengumumkan jadwal ekspansi global maupun rencana monetisasi dari browser barunya. Namun, integrasi AI dan fokus privasi yang kuat diperkirakan akan membuka peluang ke arah versi enterprise atau fitur premium di masa mendatang -- tergantung dari penerimaan pengguna selama fase beta berlangsung.
(asj/asj)











































