Sejak pidatonya yang membuat pemerintah China marah dan membatalkan IPO Ant Financial, salah satu perusahaan yang ia dirikan, Jack Ma belum muncul di publik. Dilaporkan ia telah menghadap regulator keuangan di China dan dalam berita terkini, diharapkan tak pergi dahulu ke luar negeri.
"Ma, pendiri flamboyan Alibaba dan Ant, lenyap dari pandangan publk sejak IPO Ant dibatalkan. Pada awal Desember, Jack Ma yang identik dengan kebangkitan besar China Inc ini disarankan untuk tetap berada di negara itu, kata seseorang sumber yang familiar dengan hal itu," demikian laporan dari Bloomberg.
Akan tetapi menurut sumber juga, Jack Ma dalam keadaan baik-baik saja. Tentunya dia sibuk memikirkan bagaimana Ant bisa tetap menggelar IPO di masa depan dengan mematuhi regulator. Apalagi dalam kabar terbaru, Alibaba juga diinvestigasi secara resmi atas dugaan monopoli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jack Ma sudah pensiun dari Alibaba sejak tahun silam, tapi masih memegang sahamnya. Ia kemudian cukup aktif berbicara tentang Ant Financial dan juga rencana IPO perusahaan itu, sebelum akhirnya dibatalkan karena intervensi pemerintah China.
Beberapa waktu silam, CGTN, media yang selama ini jadi corong pemerintah China, membenarkan bahwa pemicu dihentikannya IPO adalah adalah ketika Jack Ma pidato mengkritik sistem keuangan di China sudah usang. "Beberapa hari kemudian, regulator keuangan termasuk bank sentral memanggil Jack Ma dan dua eksekutif top Ant," tulis mereka.
Namun motifnya bukan hanya karena itu melainkan juga terkait praktik Ant. Ant Group sebenarnya berbisnis layaknya bank, akan tetapi aturan untuk mereka tak seketat bank. Dulu, hal itu disengaja oleh pemerintah China untuk mempercepat inovasi. Tapi Ant tumbuh begitu besar dan berisiko merusak sistem keuangan di China.
Media pemerintah lain, Global Times, menurunkan opini serupa. Mereka menyebut penundaan IPO Ant serta akan diberlakukannya regulasi baru pada mereka ataupun pemain lain adalah untuk memastikan ada kompetisi yang adil.
"Langkah ini merupakan sinyal bahwa pembuat kebijakan di Beijing ingin mencegah monopoli dan oligopoli terbentuk di negara ini yang akan menghambat kompetisi pasar dan inovasi, yang penting bagi China untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan sosial," tulis mereka.
(fyk/rns)