Tahun 2020 bisa dibilang adalah tahunnya Zoom. Jumlah pengguna melesat dan sahamnya pun naik sampai 500%, dan kini mereka pun disebut bakal mengekspansi layanannya.
Kini Zoom tengah berencana untuk mengekspansi layanannya dari sekadar layanan konferensi video. Ekspansinya disebut bakal merambah layanan email dan kalender, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (24/12/2020).
Saat ini Zoom disebut tengah menggarap produk emailnya, dan layanan email berbasis web itu kabarnya bakal mulai diuji pada awal 2021. Sementara itu aplikasi kalendernya belum diketahui apakah sudah mulai digarap atau belum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jika benar, kedua layanan ini adalah langkah yang tepat bagi Zoom. Utamanya jika nanti perusahaan-perusahaan sudah mulai mengurangi penggunaan layanan konferensi video setelah karyawannya mulai masuk.
Asumsi ini berdasarkan distribusi vaksin COVID-19 yang diharapkan meluas pada 2021 mendatang. Jadi Zoom bakal tetap punya layanan yang banyak digunakan perusahaan saat pengguna layanan utamanya menurun.
Terlebih lagi, banyak pesaing Zoom saat ini punya layanan yang sejenis, sebagai bagian dari paket aplikasi enterprisenya. Contohnya Microsoft lewat Office 365 dan Google dengan paket Workspace-nya.
Kedua pesaing Zoom itu punya layanan kalender, email, dan tentunya layanan konferensi video. Tanpa punya layanan lain, Zoom saat ini hanya punya layanan untuk video konferensi, alias satu fungsi saja.
Sebenarnya, Zoom juga dikabarkan tertarik untuk menggarap paket aplikasi enterprise yang lebih lengkap. Termasuk iklan lowongan, ataupun integrasi dengan aplikasi lain seperti Asana dan Dropbox.
Sebelumnya, pendiri dan CEO Zoom Eric Yuan pun meramal nasib perusahaannya begitu vaksin virus Corona tersedia.
Saat berbicara di konferensi teknologi Web Summit, Yuan mengatakan banyak pegawai tidak akan kembali ke kantor secara full-time setelah pandemi.
Setelah vaksin ditemukan dan pandemi berakhir, menurut Yuan rapat secara online tetap akan dilakukan karena pandemi telah menunjukkan metode seperti ini bisa berhasil. Ia mengatakan ke depannya pegawai kantoran mungkin hanya perlu ke kantor dua hari dalam seminggu.
"Dunia akan menjadi (tempat kerja) hybrid, dan saya rasa itu adalah dunia yang harus kita rangkul," kata Yuan.
(asj/rns)