Aplikasi rental penginapan Airbnb telah melakukan penjualan saham perdana atau IPO. Harga saham yang melejit membuat pendirinya bertambah kaya dalam jumlah luar biasa.
Harga saham Airbnb sebesar USD 146 per saham, lebih dari dua kali lipat dari harga IPO dan nilai pasar naik lebih dari USD 100 miliar setara Rp 1.404 triliun (kurs Rp 14.045). Akibatnya, CEO dan salah satu pendiri Airbnb, Brian Chesky, kecipratan untung besar.
Dikutip detikINET dari New York Post, Chesky bertambah kaya USD 6,5 miliar atau di kisaran Rp 92 triliun. Harta total Chesky pun diestimasi menjadi USD 11 miliar, membuatnya merangsek di posisi atas daftar orang terkaya di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pertama kalinya saya mendengar angka (kekayaan) sejumlah itu. Saya tidak bisa berkata-kata lagi, saya sangat bersyukur," demikian tanggapan Chesky.
Tak hanya Chesky, dua pendiri Airbnb lain juga makin kaya. Joe Gebbia sekarang hartanya sekitar USD 10 miliar dan Nathan Blecharczyk diperkirakan hartanya sama dengan Joe.
Airbed & Breakfast, Airbnb didirikan pada 2008 dan merupakan industri perhotelan dengan mempopulerkan gagasan menyewakan kamar di rumah orang.
Platformnya digunakan untuk mencari dan memesan akomodasi di 220 negara dan wilayah di seluruh dunia. Airbnb sekarang menawarkan apartemen, rumah, dan kamar hotel lengkap untuk disewa serta pengalaman perjalanan.
Sebenarnya di masa pandemi ini, bisnis Airbnb anjlok besar, namun diprediksi nanti pulih kembali. Pada Mei kemarin, Airbnb merumahkan seperempat dari total karyawannya, atau sekitar 1.900 orang, yang merupakan dampak dari pandemi Corona.
"Bisnis Airbnb terkena dampak yang besar," singkatnya dalam sebuah pesan yang dikirimkan ke para pegawainya yang berjumlah total 7500 orang.
PHK yang dilakukan terhadap seperempat karyawan Airbnb itu diperkirakan bisa menyelamatkan sekitar USD 400 juta sampai USD 500 juta.
Baca juga: Airbnb PHK Seperempat Karyawan |
(fyk/afr)