Disney+ adalah anak baru di ranah penyedia video on demand (VOD). Namun sejak diluncurkan November 2019 lalu, pertumbuhan mereka sangat pesat.
Saat pertama dibuka, pelanggan Disney+ menembus 10 juta dalam waktu 24 jam pertama. Kini, jumlah pelanggan berbayarnya mencapai 73,7 juta, tepatnya pada akhir September lalu.
Pertumbuhan ini jauh lebih cepat dari harapan The Walt Disney Company, yang menetapkan target sebanyak 60 sampai 90 juta pelanggan, bukan pada 2020, melainkan pada 2024. Alias empat tahun lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun target tersebut ternyata sudah terpenuhi dalam periode April sampai Juni 2020. Saat itu Disney+ sudah mempunyai 60,5 pelanggan berbayar, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Senin (16/11/2020).
Di sisi lain, jumlah pelanggan Netflix saat ini memang masih jauh di atas Disney+. Jumlah pelanggannya saat ini mencapai 195 juta pelanggan. Namun, pertumbuhan jumlah pelanggan Netflix tak ada apa-apanya dibanding Disney+, atau bahkan Apple TV+.
Angka 195 juta pelanggan tersebut hanya meningkat 2,2 juta pelanggan dibanding kuartal sebelumnya. Sementara pada akhir tahun 2020 ini pelanggan Netflix diperkirakan hanya akan mencapai 200 juta pelanggan.
Jika tingkat pertumbuhan pelanggan Disney+ seperti saat ini, diperkirakan mereka akan mempunyai jumlah pelanggan mencapai 230 juta orang pada akhir 2025. Mungkin angka tersebut belum bisa melewati Netflix, tapi selisihnya diperkirakan akan sangat tipis.
Hanya saja yang perlu diingat adalah saat ini Disney+ masih mempunyai berbagai macam promosi. Seperti di AS, di mana pelanggan operator Verizon bisa menikmati langganan Disney+ gratis selama setahun, atau di Indonesia, di mana mereka menerapkan tarif berlangganan setahun yang jauh lebih murah dibanding penyedia VOD lain.
Disney+ pun enggan mengungkap berapa banyak pelanggan berbayarnya itu yang benar-benar membayar paket langganannya. Bisa saja nanti setelah masa promosi itu habis, jumlah pelanggannya akan berkurang.
(asj/fyk)