Valuasi Traveloka Salip OVO, Bukalapak Tempel Ketat
Hide Ads

Valuasi Traveloka Salip OVO, Bukalapak Tempel Ketat

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Rabu, 21 Okt 2020 11:06 WIB
Traveloka
Valuasi Traveloka Salip OVO, Bukalapak Tempel Ketat (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Situasi pandemi membuat semua perusahaan startup unicorn di Indonesia mencari strategi terbaik. Valuasi Traveloka pun menyalip OVO dan Bukalapak menempel ketat.

Berbagai cara dilakukan para startup unicorn untuk bertahan dan tetap bisa berkembang di tengah pandemi Corona di Indonesia. Sejumlah startup unicorn pun menuai hasil manis dari strategi bisnisnya. Sementara sebagian startup unicorn lain cenderung stagnan.

Seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (21/10/2020) lembaga riset CBInsights merilis data terbaru soal valuasi unicorn di Indonesia. Meskipun pandemi, ternyata ada peningkatan valuasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Traveloka kini memiliki valuasi USD 3 miliar, naik dari tahun lalu USD 2miliar. Bukalapak valuasinya USD 2,5 miliar, dari sebelumnya USD 1 miliar. Valuasi OVO relatif stabil di posisi USD 2,9 miliar.

Dengan demikian Traveloka melampaui valuasi OVO, kemudian Bukalapak menempel di belakang OVO. Selain itu ada data pula soal valuasi Gojek sebesar USD 10 miliar dan Tokopedia USD 7 miliar.

ADVERTISEMENT

Dalam laporan CBInsight, tidak dijelaskan lebih detil penyebab kenaikan valuasi Traveloka dan Bukalapak. Stagnasi OVO, Tokopedia dan Gojek juga tidak ada penjelasan lebih detil.

Namun seperti diketahui, Traveloka tahun ini mendapat suntikan dana USD 250 juta dari sejumlah investor, termasuk EV Growth. CEO Traveloka Ferry Unardi, mengungkap pendanaan ini untuk memperbaiki bisnis Traveloka yang melandai sejak Pandemi Corona.

"Traveloka sangat terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Kami berada di titik paling rendah sejak perusahaan berdiri," kata Ferry Unardi dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Bukalapak pada Oktober 2019 mendapatkan suntikan dana Shinhan Financial Group dari Korea Selatan. Sejak itu valuasi Bukalapak menjadi USD 2,5 miliar.




(fay/fyk)