Pandemi COVID-19 benar-benar menghantam pasar ponsel di Indonesia. Sepanjang kuartal kedua tahun ini terjadi penurunan sebesar 26% dari periode yang sama 2019.
Demikian diungkap perusahaan riset IDC. Menurut mereka dampak ekonomi dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama pandemi COVID-19 mengakibatkan pengiriman smartphone sepanjang April hingga Juni merosot.
Penurunan tersebut, kata IDC, menjadi rekor terendah sejak 2016. Tercatat kuartal kedua 2020 ini hanya 7,1 juta smartphoone yang dikapalkan, menurun 3% dari kuartal pertama tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi kabar baiknya, IDC melihat adanya pemulihan pasar pada bulan Juni setelah PSBB dilonggarkan. Selain itu, ponsel dengan harga Rp 1,5 juta - Rp 3 juta melonjak drastis.
Pasalnya ponsel tersebut banyak dicari masyarakat untuk digunakan belajar online. Kenaikan tersebut membuat pangsa pasar ponsel low-end menjadi 75%, meningkat dari 48% tahun lalu.
Kendati sempat terlihat adanya tanda-tanda pemulihan, meningkatnya angka kasus baru COVID-19 bikin ketidakpastian pasar. Sehingga IDC memperkirakan pemulihan pasar ponsel bisa lebih lambat, lebih-lebih pemerintah kembali menerapkan PSBB.
Sang Penguasa Pasar
Dalam laporannya, IDC turut mengungkap lima penguasa pasar sepanjang kuartal kedua 2020. Mereka adalah:
1. Vivo
Vivo berhasil mempertahankan posisinya di kuartal pertama sebagai raja ponsel di Tanah Air. Keberhasilan Vivo lantaran kuatnya di segmen low end.
Ini ditambah lagi distribusi ke unorganized retail channel memberikan kontribusi besar. Toko-toko tersebut masih tetap beroperasi selama PSBB.
2. Oppo
Oppo dinilai IDC kuat di kategori mid-range (Rp 3-5 juta). Kepopuleran A52, A91, A92 berkontribusi pada penjualan ponsel Oppo selama kuartal kedua tahun ini.
3. Samsung
Keputusan Samsung untuk menjadikan seri M eksklusif ke pasar online pada kuartal kedua dinilai tepat. Meski jajaran produk lain tampak kesulitan bersaing dengan merek asal China di segmen mid range hingga low-end.
4. Xiaomi
Perusahan besutan Lei Jun ini diuntungkan dari permintaan besar terhadap ponsel harga terjangkau. Redmi 8A Pro telah memberikan kontribusi besar yang mengantarkan Xiaomi sebagai pemimpin pasar di segmen ultra low end atau di bawah Rp 1,5 juta.
5. Realme
Kehadiran Narzo yang menawarkan kemampuan gaming dengan harga terjangkau memberi dampak positif bagi Realme. Namun IDC melihat adanya penurunan pengiriman pada dua kuartal tahun ini lantaran terbatasnya pasokan.
![]() |
(afr/fay)