Kata Biznet Soal Bandwidth dan Penjualan Selama Pandemi COVID-19
Hide Ads

Kata Biznet Soal Bandwidth dan Penjualan Selama Pandemi COVID-19

Aisyah Kamaliah - detikInet
Kamis, 25 Jun 2020 19:32 WIB
FORT LAUDERDALE, FL - MARCH 07:  Lt. Mike Baute from Floridas Child Predator CyberCrime Unit talks with people on instant messenger during the unveiling of a new CyberCrimes office March 7, 2008 in Fort Lauderdale, Florida. One of the people on the other side of the chat told Lt. Baute, who is saying he is a 14-year-old girl, that he is a 31-year-old male and sent him a photograph of himself. According to current statistics, more than 77 million children regularly use the Internet. The Federal Internet Crimes Against Children Task Force says Florida ranks fourth in the nation in volume of child pornography. Nationally, one in seven children between the ages of 10 and 17 have been solicited online by a sexual predator.  (Photo by Joe Raedle/Getty Images)
Biznet blak-blakan soal bandwidth dan penjualan. (Foto: Gettyimages)
Jakarta -

Biznet menjadi salah satu perusahaan penyedia jasa internet yang banyak digunakan, pihaknya pun blak-blakan soal kondisi perekonomian hingga traffic selama pandemi COVID-19.

"Dari perkantoran perlahan naik, kantoran itu sebelumnya trafiknya hampir dibilang kecil. Kalau sekarang pantauan kita cukup kembali traffic bandwidth khususnya," ujar Yudie Haryanto VP Marketing Biznet menuturkan dalam konferensi pers secara online, Kamis (25/6/2020).

Namun sejalan dengan berjalannya new normal, gedung perkantoran sudah mulai berangsur menuju normal. Dari segi B to B, meski belum bisa dibilang baik, terbilang sudah 50% berjalan untuk kembali menuju trafik normal sebelum pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari traffic, kenaikan kita alami, meski ternyata yang masuk gedung perkantoran belum bisa penuh 100% karena jaga jarak, WFH juga banyak saat ini, sekolah tetap dari rumah, jadi traffic kita cukup naik 30% dari sebelum pandemi dari sisi retail," ucapnya.

Bicara soal kapasitas bandwidth, sejauh ini Biznet mengaku masih cukup punya bandwidth besar bahkan untuk kondisi sekarang. Dengan kenaikan 30% dari retail yang dialami, Biznet masih memiliki gap yang cukup besar sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

ADVERTISEMENT

Dari segi penjualan

Yudie yang termasuk Anggota Dewan Pengawas Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menambahkan dari 512 anggota yang ada, bisa dibilang di kisaran 10% adalah mereka yang berfokus untuk layanan internet korporasi, perhotelan, dan perkantoran. Dampaknya tentu terasa dari segi penjualan. Biznet pun juga mengalaminya.

"Memang betul ada anggota yang terdampak. Melihat sejarahnya internet dulu kan dipakainya memang untuk perkantoran. Biznet juga dulu fokus di korporasi tapi enam atau lima tahun lalu dunia sudah berubah, internet nggak cuma buat korporasi. Nggak ada yang menyangka juga di 2020 ada perubahan seperti ini," tuturnya.

Diketahui mulai tahun 2012, Biznet mulai mencoba merambah B to C alias ke retail. Namun income revenue, diakui B to B masih yang terbesar yakni sebesar 80%. Meski begitu, dari number of subscribe, angka keduanya mengalami peningkatan yang baik.




(ask/fay)