China tampaknya sangat 'kehausan' akan ketersediaan ponsel 5G. Berdasarkan laporan Counterpoint Research, pengapalan smartphone 5G secara global, hampir setengahnya dikirimkan ke negeri Tirai Bambu tersebut sepanjang 2019.
Counterpoint Research menyebutkan pengapalan ponsel 5G di China mencapai 48%, di mana merek Huawei (termasuk Honor) jadi rajanya dengan penguasaan sebesar 74%. Sementara itu, Samsung yang merupakan pemimpin pasar dunia hanya menguasai 40% market share.
Di samping itu semua, penjualan smartphone pada 2019 anjlok 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Counterpoint Research angka tersebut jauh lebih besar dari penurunan penjualan melalui smartphone global sebesar 3%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Malaysia Siap Gelar Layanan 5G di Juni 2020 |
Huawei dan Honor tercatat jadi vendor yang paling bersinar dengan pengapalannya yang meningkat di kandang mereka sendiri pada 2019. Bila digabungkan penguasaan pangsa pasar mereka mencapai 28%.
Hal itu mengungguli Apple (26%) dan Xiaomi (22%) yang keduanya mengalami penurunan, seperti halnya yang dirasakan oleh Oppo (12%) dan Vivo (6%).
Kata lembaga riset pasar itu, ketergantungan tinggi pada Huawei pada pasar China membuatnya paling rentan terhadap efek dari wabah virus corona di pasar ponsel pintar.
Mengomentari Covid-19 dan pengaruhnya terhadap pasar pintar buatan China, Varun Mishra selaku analisis Penelitian di Counterpoint Research mengatakan, China menangani setidaknya 50% produksi smartphone global dan wabah virus corona pasti akan berdampak buruk pada China dan pasar global.
"Akan ada gangguan dari sisi penawaran dengan fasilitas produksi smartphone dan komponen, baik ditutup atau berjalan di bawah kapasitas penuh karena kekurangan tenaga kerja," ujar Mishra dalam pernyataannya, Jumat (21/2/2020).
"Permintaan keseluruhan juga akan turun secara dramatis karena gangguan dalam ritel. Toko offline akan paling terpengaruh. Kami memperkirakan penjualan akan turun lebih dari 20% di China pada Q1 2020," sambungnya.
(agt/fay)