Regulator Telekomunikasi Thailand mengantongi 100,52 miliar Bath atau setara Rp 44 triliun usai melelang spektrum untuk layanan 5G. Artinya, sebentar lagi negara tetangga Indonesia itu akan menggelar layanan internet super ngebut.
Total ada 48 lisensi yang diperebutkan operator seluler yang beroperasi di negeri Gajah Putih ini. Operator Advanced Info Service muncul sebagai pemenang terbesar dengan meraih 23 lisensi di seluruh tiga pita frekuensi.
Kemudian, True Corporation dan Total Access Communications (Dtac) masing-masing mengantongi 17 lisensi dan dua lisensi. Perusahaan milik negara, CAT Telecom dan TOT yang akan digabung menjadi perusahaan National Telecom yang turut berpartisipasi pada lelang ini memenangkan total enam lisensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional (NBTC) mengatakan teknologi jaringan generasi kelima tersebut akan menawarkan kecepatan data hingga 100 kali lebih ngebut dari jaringan 4G. Hal itu, kata NBTC, dapat membantu mendorong ekonomi digital di Thailand.
"Teknologi 5G di Thailand diharapkan dapat membantu mendorong perekonomian dengan sedikitnya 177 miliar Bath tahun ini, menyumbang 1,02% dari PDB negara," kata Sekjen NBTC Takorn Tantasith dikutip dari Reuters, Kamis (20/2/2020).
Bahkan, Tantasith memperkirakan nilai tersebut bisa melonjak hingga dua kali lipatnya pada tahun 2021.
Baca juga: Apple Bikin Sendiri Antena 5G Buat iPhone |
(agt/fay)