Tahun depan dicanangkannya menjadi waktu peluncuran dari layanan yang belum punya nama itu. Mengingat proyek ini akan berada di bawah naungan Tesla, kendaraan yang digunakan pun juga menggunakan mobil buatannya sendiri.
Nantinya, pemilik mobil listrik itu dapat mendaftarkan kendaraannya untuk menjadi armada layanan tersebut. Dari situ, Tesla akan mengambil komisi 25%-20% dari tiap perjalanan. Elon mengaku ia sudah berbicara mengenai rencananya ini sejak 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tunggu, bukankah pengguna Tesla belum banyak-banyak amat? Nah, di sini menariknya. Untuk memenuhi kebutuhan, perusahaan tersebut juga akan menyediakan kendaraan otonom yang dinamainya robotaxi atau kira-kira "taksi robot".
"Saya merasa sangat percaya diri untuk memprediksi bahwa akan ada robotaxi otonom dari Tesla tahun depan," ujarnya, sebagaimana detikINET kutip dari Tech Crunch, Selasa (23/4/2019).
Baca juga: Tesla Kena Denda Karena Limbah Berbahaya |
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa Tesla akan memiliki 1 juta robotaxi di jalanan tahun depan. Walau demikian, seperti biasanya, ia mengingatkan bahwa dirinya bisa jadi tidak menyelesaikannya sesuai jadwal.
"Beberapa kali saya tidak tepat waktu, tapi saya tetap menyelesaikannya," ucapnya.
Di samping itu, pria kelahiran Pretoria, Afrika Selatan itu juga memprediksi pihaknya bisa membuat mobil tanpa stir dan pedal gas pada 2022. Sekadar mengingatkan, itu hanya tiga tahun lagi dari sekarang.
Elon tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai layanannya itu, seperti daerah operasional hingga harga yang bakal dipatok. Untuk saat ini, sepertinya jangan bermimpi untuk melihat taksi Tesla hilir mudik di Indonesia.
Menarik untuk ditunggu bagaimana kiprah Tesla dan layanan ride-hailing miliknya nanti. Terlebih, Uber juga punya unit bisnis mobil otonom yang sudah bernilai USD 7,3 miliar (Rp 102,8 triliun) setelah mendapat pendanaan sebesar USD 1 miliar (Rp 14 triliun) dari sejumlah perusahaan seperti Toyota dan SoftBank.
(mon/krs)