Pihak Go-Viet telah melakukan uji coba selama tiga bulan terakhir sebelum merilisnya secara resmi. Mereka telah berkolaborasi dengan ribuan penjual makanan setempat, mulai dari restoran cepat saji hingga mewah.
Baca juga: Dua Bos 'Go-Jek Vietnam' Lengser |
"Kami sangat tersanjung atas sambutan hangat dari orang-orang ibukota selama periode pengujian layanan Go-Food. Orang-orang di Hanoi sangat menyukai keanekaragaman - dari hidangan tradisional hingga kelas tinggi, dan kami percaya bahwa para pengguna di sini juga akan menerima layanan Go-Food yang serupa dengan di Ho Chi Minh," kata Phung Tuan Duc, Direktur Eksekutif Go-Viet dilansir dari laman 24.com.vn, Selasa (9/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk diketahui di Vietnam, sektor pesan-antar diperkirakan bernilai USD 33 juta, berdasarkan data dari Euromonitor. Firma tersebut juga menyebutkan bahwa rata-rata pertumbuhanya mencapai 11%.
Di sektor ini, pemain terbesarnya adalah GrabFood milik Grab. Sedangkan sejumlah startup lokal seperti Lala.vn dan Vietnammm juga bermain di sini.
"Dengan partisipasi Go-Food di Hanoi, pengguna akan memiliki pengalaman kuliner yang lebih nyaman dengan harga yang kompetitif," pungkas Duc. (afr/afr)