Menurut Reuters, yang merujuk pada pemberitaaan surat kabar Il Messaggero, penolakan ini datang dari kelompok di Partai Lega. Mereka ingin parlemen memakai undang-undang "Golden Power", yang bisa memveto keputusan bisnis tanpa ganti rugi dengan alasan melindungi kepentingan negara.
Saat ini, lanjut pemberitaan tersebut, Huawei sebenarnya sudah menjadi salah satu penyedia perangkat buat para operator telekomunikasi besar di Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini tak lepas dari peringatan Amerika Serikat. Sebelumnya, melalui Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Negeri Paman Sam sudah memberi peringatan sulitnya bermitra dengan negara-negara yang mengadopsi sistem Huawei karena kekhawatiran keamanan.
Huawei pada beberapa kesempatan sudah membantah kekhawatiran AS tersebut. Ren Zhengfei, pendiri sekaligus CEO Huawei, bahkan menegaskan dirinya akan menutup sendiri perusahaan itu jika teknologinya dipergunakan sebagai alat mata-mata buat China.
(agt/krs)