Cylance diakuisisi BlackBerry senilai USD 1,4 miliar, salah satu pembelian terbesarnya. Hal ini semakin mengalihkan fokus BlackBerry menjadi perusahaan keamanan siber untuk korporat dan kian jauh meninggalkan bisnis smartphone. Mereka juga berinvestasi di teknologi mobil terkoneksi.
BlackBerry telah berhenti memproduksi smartphone sendiri sejak tahun 2016 dan menyerahkan lisensinya pada pihak ketiga. Tapi smartphone BlackBerry dari pihak ketiga itu terindikasi kurang berkibar dan lebih menyasar kalangan pebisnis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari CNBC, Cylance sendiri adalah perusahaan keamanan siber yang sudah mapan. Mereka memiliki sekitar 100 klien perusahaan kelas kakap yang masuk Fortune 500.
Tak pelak, BlackBerry telah berubah begitu cepat. Hanya dalam kurun waktu beberapa tahun, di bawah kendali CEO John Chen, BlackBerry hampir sepenuhnya menjadi perusahaan keamanan siber dan software dari sebelumnya sangat mengandalkan hardware.
Di masa jayanya dengan tahun puncak sekitar 2010, smartphone BlackBerry sangat digemari. Andalan mereka adalah keamanan dan layanan messaging BlackBerry Messenger (BBM).
Sayangnya makin lama, ponsel BlackBerry terpuruk dikalahkan iPhone dan deretan ponsel Android. Hingga akhirnya mereka memutuskan meninggalkan dunia yang membesarkan namanya.
Tonton juga 'BlackBerry Gugat Facebook Beserta WhatsApp dan Instagram':
(fyk/fyk)