Nvidia memperkirakan akan banyak stok GPU-nya yang menumpuk di para distributor dan peritel karena para penambang cryptocurrency tak lagi memborong kartu grafis bikinannya, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (16/11/2018).
Nvidia juga gagal memenuhi target penjualan pada Q3 2018, yang kemudian berdampak pada penurunan nilai sahamnya sebesar 17% menjadi USD 168,32 per lembar saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: AS Punya Dua Komputer Tercepat di Dunia |
Menurut CEO Jensen Huang, aksi memborong kartu grafis oleh para penambang itu menaikkan harga kartu grafisnya di pasaran, karena stok yang terbatas. Hal itu juga membuat kebanyakan gamer yang ingin membeli kartu grafisnya mengurungkan niatnya.
Huang sebenarnya memperkirakan penjualannya kembali normal setelah para penambang tak lagi memborong kartu grafis, dan gamer bisa membeli kartu grafis dengan harga normal. Namun prosesnya tak secepat yang ia bayangkan sehingga sempat terjadi penumpukan stok, yang menurutnya akan kembali normal pada akhir kuartal ini. (asj/krs)