Seperti diketahui, Kamis (18/1), Go-Jek dikabarkan mengantongi dana segar senilai USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 16 triliun. Kucuran dana ini rupanya adalah 'keroyokan' dari berbagai investor.
Selain Alphabet, investor asal Singapura Temasek Holdings, KKR & Co, Warburg Pincus LLC serta platform online China Meituan-Dianping ikut berpartisipasi dalam suntikan dana tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investasi ini memungkinkan kami bermitra dengan jawara lokal yang hebat di ekosistem startup yang berkembang di Indonesia, dan membuat kami bisa memperdalam komitmen pada ekonomi internet Indonesia," sambungnya.
Bagi Go-Jek, suntikan dana ini menandai adanya investasi langsung untuk pertama kalinya dari raksasa teknologi asal Amerika Serikat di Indonesia.
Saksikan video 20detik untuk mengetahui seperti apa kucuran dana induk Google untuk Go-Jek di sini:
Putaran pendanaan dibuka tahun lalu dan dijadwalkan akan ditutup dalam beberapa minggu lagi. Pendanaan oleh investor terkemuka, antara lain yang melibatkan nama Google, menjadi amunisi Go-Jek dalam menghadapi persaingan dengan rivalnya, seperti Grab dan Uber yang sama-sama mengincar pasar Indonesia yang strategis.
Namun belum diketahui seberapa banyak investasi yang dikucurkan masing-masing investor. Baik Google, KKR, Warburg dan Temasek, kompak menolak berkomentar soal itu. Go-Jek sendiri hingga saat ini masih bungkam.
Namun yang jelas, kucuran investasi ini membuat Go-Jek semakin basah. Tahun lalu, JD.com berinvestasi di Go-Jek senilai USD 100 juta. Langkah ini kemudian diikuti perusahaan media sosial dan online entertainment Tencent Holdings yang juga menjadi investor JD.com. (rns/fyk)











































