Kisah di Balik Akuisisi Kudo oleh Grab
Hide Ads

Kisah di Balik Akuisisi Kudo oleh Grab

Adi Fida Rahman - detikInet
Jumat, 07 Apr 2017 07:15 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Pertengahan Februari lalu, Grab santer dirumorkan mengakusisi startup pembayaran online asal Indonesia, Kudo. Tapi kala itu, pihak Grab enggan mengomentari desas-desus yang beredar.

Selang dua bulan kemudian, kabar tersebut terbukti benar. Grab akhirnya mengumumkan bahwa mereka telah meminang Kudo. Apa yang menjadi alasan perusahaan ride sharing asal malaysia itu?

Penasaran akan hal itu, detikINET pun mengontak President Grab Ming Maa lewat email untuk mengetahui lebih banyak soal akusisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ming mengatakan pihaknya telah sejak lama mengamati jejak langkah Kudo dalam dua tahun terakhir. Rupanya Grab merasa punya visi yang sama dengan startup yang didirikan Juli 2014 ini.

"Kami sama-sama ingin menciptakan solusi pembayaran bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan perbankan. Sehingga mereka dapat pula menikmati layanan e-commerce," ungkapnya.

Berangkat dari kesamaan visi ini, Grab kemudian coba mendekati Kido. Sayangnya, Ming tidak mengungkap rinci proses tersebut hingga terjadi kesepatakan dua belah pihak.

"Mohon maaf kami tidak dapat memberikan informasi spesifik dari proses negosiasi kami," kata pria yang mulai bergabung dengan Grab pada Oktober 2016 ini.

Saat ditanyakan apakah Grab benar memberikan mahar sebesar USD 100 juta kepada Kudo seperti dirumorkan selama ini. Lagi-lagi Ming ogah menjawabnya. Ia hanya bisa memastikan akuisisi tersebut menciptakan sinergi yang cepat bagi platform pembayarannya.

"Dari akusisi ini, kami akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi non-tunai yang lebih baik bagi setiap lapisan masyarakat," kata Ming.

Nasib Karyawan Kudo, Mitra dan Pelanggan Grab

Seiring selesainya proses akusisi, muncul pertanyaan menyangkut nasib karyawan perusahaan yang dicaplok. Itu pula yang detikINET sodorkan pada Ming.

Dia mengatakan seluruh karyawan Kudo yang ada saat ini akan diintegrasikan ke dalam Grab. Sementara jaringan agen Kudo dipastikan tidak akan terpengaruh. Malah kedua belah pihak akan meningkatkan jumlah agen aktif ke depannya.

"Tim Kudo akan bekerja sama dengan tim pengembangan bisnis Grab untuk mengidentifikasi peluang. Sehingga dapat memperluas bisnis Grab dan GrabPay di pasar Indonesia dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki Kudo. Mulai dari jaringan agen, platform e-commerce O2O, dan berbagai kemitraan dengan para retailer lokal dan nasional," jelas Ming.

Untuk proses peleburan bisnis sendiri, Ming akan menggabungkan solusi perdagangan yang telah dikembangan Kudo dengan GrabPay dan basis pelanggan aktif Grab. Cara ini diyakininya dapat memberikan akses yang lebih
baik terhadap transaksi non-tunai. Selain menciptakan kesempatan baru untuk menggenjot pembelanjaan online di Indonesia.

Ming menambahkan adanya akusisi ini jelas akan menguntungkan mitra driver dan para pengguna Grab. Bagi para mitra, memberikan lebih banyak akses terhadap kesempatan pembiayaan untuk membeli dan memiliki ponsel cerdas dan kendaraan bermotor.

"Untuk pelanggan, kami dapat memperluas akses kenyamanan pembayaran non-tunai yang terintegrasi. Ini akan meningkatkan transisi masyarakat Indonesia untuk dapat sepenuhnya terintegrasi dalam ekonomi digital," pungkasnya. (afr/rou)
Berita Terkait