Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
e-Commerce Lokal vs Asing: Seperti Komodo Hadang Buaya dan Hiu

e-Commerce Lokal vs Asing: Seperti Komodo Hadang Buaya dan Hiu


Rachmatunnisa - detikInet

Jack Ma, pendiri Alibaba (Foto: Reuters)
Jakarta - Manisnya pasar e-commerce Indonesia mengundang banyak pemain asing berlomba menarik perhatian konsumen di Tanah Air. Menghadapi persaingan ini, e-commerce lokal punya senjata tersendiri.

Blibli.com mengaku tidak takut dengan serbuan e-commerce asing yang berebut masuk pasar Indonesia. Persaingan menurutnya sudah dimulai sejak lama, karena pemain asing seperti Alibaba sudah melayani konsumen Indonesia melalui situs Alibaba dan Ali Express.

Namun memang, belakangan mereka lebih agresif dan sangat niat menyasar pasar Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia yang industri e-commercenya sedang bergairah. Bagaimana Blibli menghadapi persaingan ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya kita harus menggunakan local knowledge kita. Masak orang asing yang lebih tahu behavior-nya konsumen di Indonesia," kata CEO Blibli.com Kusumo Martanto dalam pembahasan mengenai e-commerce di kantor Google Indonesia, Sentral Senayan II, Jakarta.

Dukungan dari konsumen Indonesia juga diperlukan. Apakah mereka akan lebih memilih memesan barang dari luar negeri dengan waktu pengiriman barang yang lebih lama, atau ikut membantu sektor e-commerce dengan pemain lokal bertumbuh.

Pertempuran e-Commerce: Seperti Komodo Hadang Buaya dan HiuFoto: detikINET/Rachmatunnisa

"Kembali ke konsumennya, mau belain yang mana, nih? Tapi untuk itu kita kan nggak bisa paksakan. Yang bisa kita maksimalkan adalah memberikan produk dan services terbaik bagi konsumen," sebut Kusumo, Kamis (17/11/2016).

CEO Tokopedia William Tanuwijaya sependapat dengan Kusumo. Dia tanpa malu-malu mengakui CEO Alibaba Jack Ma sebagai salah satu sumber inspirasinya. Dia tidak akan pernah lupa filosofi terkenal Jack Ma mengenai buaya di sungai Yang Tze.

"Dia bilang, saya ini buaya di sungai Yang Tze. Sementara pemain global seperti eBay, Amazon dan lainnya, dia menyebutnya sebagai hiu di samudera yang luas. Masak buaya kalah dengan hiu," kata William.

Jika hiu bertarung dengan buaya di lautan, buaya tentu akan kalah. Namun jika di sungai, buaya pasti menang. Ini adalah contoh penggambaran bagaimana menguasai dan memahami pasar lokal. William pun menggunakan analogi yang mirip, namun dengan mengganti 'tokoh' utama dari buaya menjadi komodo.

"Kalau saya sering bilang ke anak-anak (tim Tokopedia), kita ini komodo di 17 ribu pulau Indonesia. Mungkin sungai-sungai kita sudah dijajah oleh hiu dan buaya globalisasi, samudera yang mengelilingi kita sudah mereka kuasai tapi bukan berarti kita gak punya kesempatan," papar William.

Pertempuran e-Commerce: Seperti Komodo Hadang Buaya dan HiuFoto: detikINET/Rachmatunnisa

Senada dengan yang diutarakan Kusumo dan William, GM Strategy and Communication Marketing Division Elevenia Bayu Setiaji Tjahjono mengatakan, Elevenia berupaya memahami kondisi e-commerce lokal dengan baik sehingga tahu seperti apa pasarnya.

"Persaingan pasti ada. Justru ini kesempatan, pemain lokal seperti kita bisa bersaing langsung dengan pemain besar. Dan saya setuju pada akhirnya jurinya adalah consumer. Selama kita bisa menciptakan nilai dan pelayanan terbaik bagi konsumen, mereka akan akan terus setia," tutupnya. (rns/rou)







Hide Ads