Alphabet, perusahaan yang menaungi Google, dan Uber Technologies tampaknya bersaing sengit mengenai masa depan transportasi kendaraan tanpa sopir. Alphabet adalah salah satu investor utama Uber. Melalui Google Ventures (GV), mereka menginvestasikan USD 250 juta untuk jaringan transportasi.
Drummond sendiri adalah sosok utama untuk urusan perpanjangan investasi. Dan sampai sekarang, dialah yang menghubungkan Alphabet dengan Uber yang kini menjadi rival.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Google saat ini memimpin persaingan mobil tanpa sopir melalui proyek Google Self-Driving Car (SDC). Ambisi Uber mengejar akan kebutuhan mobil otomatis, sedikit banyak mencederai hubungannya dengan Google.
Seperti diketahui, Uber baru-baru ini menguji mobil otomatis di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Uber juga mengakuisisi Otto yang didirikan Anthony Levandowski, untuk mengembangkan transportasi otonom untuk keperluan transportasi pribadi, pengantaran maupun truk.
Secara resmi, Drummond mengundurkan diri dari Uber karena khawatir akan terjadinya konflik kepentingan. Sumber lain menyebutkan, Drummond sengaja tak diikutsertakan dalam pertemuan eksekutif dan tidak tahu informasi berharga mengenai inisiatif Uber belakangan ini.
Mundurnya Drummond memperlihatkan seberapa besar Uber di Silicon Valley. Hal ini mengingatkan apa yang terjadi pada Apple dan Google di 2009, tak lama sebelum Android lahir. Eric Schmidt yang saat itu adalah CEO Google harus keluar dari dewan direksi Apple karena terjadi konflik kepentingan.
Mengomentari hengkangnya Drummond, CEO Uber Travis Kalanick memberikan pujian. "Dia adalah penasihat yang bijaksana dan teman yang hebat. Saya harap kami masih bisa bekerjasama baik dengan Drummond maupun Alphabet," sebutnya. (rns/ash)