Tepatnya adalah 2.850 staf yang terpaksa harus menelan pil pahit dari keputusan Microsoft tersebut. Sebagian besar merupakan pekerja yang menangani divisi perangkat Windows Phone, sementara sisanya merupakan tenaga sales.
Ironisnya, Microsft melakukan pemutusan hubungan kerja itu beberapa hari setelah melakukan sebuah pesta yang cukup besar untuk para karyawannya. Dinamai Microsoft Party, raksasa software ini sampai memboyong Justin Beiber untuk memberikan kejutan ke karyawannya. Justin disebut menyanyikan lagu berjudul 'Cry Me a River' di acara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kedengarannya angka yang cukup besar, jumlah tersebut ternyata hanya 2,5% dari seluruh pekerja Microsoft di seluruh dunia.
Dalam laporan yang sama, per 30 Juni 2016, Microsoft mengaku telah memiliki sekitar 114 ribu karyawan di seluruh dunia. 63 ribu pekerja berada di Amerika Sendiri, sedangkan 51 ribu sisanya tersebar di seantero dunia. (yud/ash)