Meski demikian, Samsung melihat kondisi ini sebagai investasi yang akan memberikan keuntungan kompetitif melawan rivalnya untuk segmen mobile payment smartphone.
Menurut laporan audit Samsung di 2015, Samsung Pay mencatat penjualan USD 4,12 juta dan kerugian bersih USD 16,8 juta. Utang dan kekayaan bersih masing-masing USD 23,6 juta dan USD 10,5 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pengamat menilai, Samsung ingin mempelajari kebiasaan berbelanja konsumennya melalui Samsung Pay. Ini juga yang dilakukan solusi mobile payment milik Apple, Google, LG dan lainnya.
Dengan mempelajari perilaku berbelanja konsumen, Samsung bisa memperoleh data mengenai kecenderungan konsumen dalam membeli sesuatu, sehingga bisa diaplikasikan pada strategi marketingnya di masa depan. (rns/rou)