Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Apple Salahkan Dolar

Apple Salahkan Dolar


Yudhianto - detikInet

Foto: Reuters/Stephen Lam
Jakarta - Meski berasal dari Amerika Serikat (AS), Apple menjadi salah satu perusahaan yang terkena dampak tingginya nilai tukar dolar. CEO Apple Tim Cook secara tidak langsung menyalahkan dolar sebagai penyebab lambatnya penjualan iPhone.

Intinya adalah Apple berusaha menyampaikan kalau nilai tukar dolar sudah terlampau tinggi, sehingga produk-produk dari AS menjadi sangat mahal untuk konsumen di luar Negeri Paman Sam. Di sisi lain, akibat nilai tukar dolar yang tinggi juga banyak konsumen yang menahan diri untuk mengeluarkan duit.

Lambatnya penjualan iPhone pun disebut-sebut merupakan pengaruh dari hal ini. Apalagi Cook mengatakan lebih dari setengah pendapatan Apple berasal dari luar AS, sehingga setiap pergerakan dolar sangat mempengaruhi hasil yang didapat perusahaan Cupertino ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pergerakan nilai tukar mata uang dunia sangat berpengaruh dengan hasil yang kami peroleh, mengingat dua per tiga pendapatan (Apple) berasal dari luar AS," kata Cook, seperti detikINET kutip dari Wired, Rabu (27/1/2016).

Apple sendiri sudah menyatakan kalau 74,8 juta unit iPhone terjual pada kuartal pertama tahun fiskalnya, naik sangat tipis dari penjualan 74,5 juta unit tahun sebelumnya. Sebagai imbasnya, Apple menyatakan revenue mereka akan turun untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir.

Pendapatan Apple pun diperkirakan berada antara USD 50 miliar sampai USD 53 miliar. Itu menurun dari revenue tahun lalu yang tercatat mencapai USD 58 miliar. Perlambatan penjualan iPhone ini jelas berpengaruh cukup signifikan karena mencakup 68% dari seluruh revenue Apple. (yud/ash)





Hide Ads