Intinya adalah Apple berusaha menyampaikan kalau nilai tukar dolar sudah terlampau tinggi, sehingga produk-produk dari AS menjadi sangat mahal untuk konsumen di luar Negeri Paman Sam. Di sisi lain, akibat nilai tukar dolar yang tinggi juga banyak konsumen yang menahan diri untuk mengeluarkan duit.
Lambatnya penjualan iPhone pun disebut-sebut merupakan pengaruh dari hal ini. Apalagi Cook mengatakan lebih dari setengah pendapatan Apple berasal dari luar AS, sehingga setiap pergerakan dolar sangat mempengaruhi hasil yang didapat perusahaan Cupertino ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple sendiri sudah menyatakan kalau 74,8 juta unit iPhone terjual pada kuartal pertama tahun fiskalnya, naik sangat tipis dari penjualan 74,5 juta unit tahun sebelumnya. Sebagai imbasnya, Apple menyatakan revenue mereka akan turun untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir.
Pendapatan Apple pun diperkirakan berada antara USD 50 miliar sampai USD 53 miliar. Itu menurun dari revenue tahun lalu yang tercatat mencapai USD 58 miliar. Perlambatan penjualan iPhone ini jelas berpengaruh cukup signifikan karena mencakup 68% dari seluruh revenue Apple. (yud/ash)