Namun Foxconn tak sendirian, ada juga Innovation Network Corp of Japan (INCJ) yang kabarnya tertarik untuk mengakuisisi Sharp, dan sudah mengajukan tawaran senilai USD 2,5 miliar, seperti dikutip dari Phone Arena, Kamis (21/1/2016).
INCJ sebelumnya juga sudah mempunyai Japan Display. Sharp dan Japan Display kabarnya sama-sama memiliki teknologi mengenai panel layar generasi selanjutnya, pun teknik produksinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2013, Foxconn pernah tertarik untuk membeli saham Sharp sebesar 10%, yang kemudian batal karena nilai sahamnya merosot. Kondisi Sharp pun tak kunjung membaik sejak itu, karena mereka harus membayar utangnya sebanyak USD 4,4 miliar pada bulan Maret.
Utang tersebut harus dibayarkan ke sejumlah perusahaan asal Jepang, termasuk Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan Mizuho Financial Group Inc. Utang itu pun akan menjadi tanggung jawab perusahaan yang nantinya mengakuisisi Sharp.
Selama 6 bulan terakhir Sharp mencatatkan kerugian operasi sebesar USD 215 juta, yang mereka sebut disebabkan oleh menurunnya penjualan smartphone di China. Jika Sharp sampai tutup, maka Foxconn juga yang akan rugi karena perusahaan asal China tersebut bergantung pada Sharp untuk pasokan layarnya. (asj/fyk)