Seperti detikINET kutip News Softpedia, Rabu (3/6/2015), sejumlah analis memprediksi akuisisi yang dilakukan Intel adalah bagian dari upaya perusahaan asal Silicon Valley tersebut untuk bisa masuk ke bisnis Internet of Things.
"Dengan menggabungkan prosesor kami dengan hardware buatan Altera, kami akan dapat membuat semikonduktor generasi berikutnya yang tidak hanya memiliki kualitas yang lebih baik, tetapi akan dapat melakukan lebih banyak hal," kata CEO Intel Brian Krzanich.
Rumor mengenai pembelian Altera oleh Intel sejatinya sudah berhembu sejak Maret lalu. Kabar ini membawa berkah bagi Altera karena sahamnya meningkat hingga lebih dari 40%.
Intel sendiri menyebutkan bahwa mereka rela merogoh kocek cukup dalam untuk membeli saham Altera seharga USD 54 per lembar secara tunai. Ditargetkan dalam waktu 6-9 bulan Intel sudah menyelesaikan pembayaran mereka.
Sebagai salah satu raksasa teknologi, Intel dikenal sebagai produsen chip terbesar di dunia. Namun sejauh ini, prosesor besutan Intel lebih sering dibenamkan pada PC atau server data center.
Sementara chip buatan Altera, biasanya digunakan untuk produk otomotif, kebutuhan teknologi di luar angkasa dan industri medis.
Kolaborasi ini memperlihatkan perusahaan teknologi, terutama di kalangan pembuat chip, sedang berlomba memperluas bisnis mereka dan memasuki industri Internet of Things.
Banyak analis memprediksi, dalam beberapa tahun lagi dunia akan memasuki era Internet of Things. Ini adalah era di mana segala benda bisa saling terhubung melalui koneksi internet.
(Rachmatunisa/Achmad Rouzni Noor II)