Jika dilihat secara seksama, ketiga kata yang jadi judul itu seolah tidak ada hubungannya. Tapi seseorang bernama Yu Yongfu bisa mengawinkan ketiganya dan menghasilkan sesuatu yang tidak biasa.
Yongfu adalah President Mobile Bisnis Alibaba Grup. Pria asal China ini juga CEO dari UCWeb, pemilik produk UCBrowser. Bagaimana caranya ia menggabungkan ketiga hal tersebut?
Dalam menjalankan bisnisnya di industri mobile browser, Yongfu memakai filosofi dari seni bela diri asal Negeri Tirai Bambu yang sudah berumur ratusan tahun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, yang terpenting dalam kung fu adalah tidak penting mengenai gerakannya tapi lebih kepada mengerti dengan lebih dalam terhadap ilmu tersebut. Sehingga, dalam berbisnis yang paling utama adalah mengerti inti dari bisnis itu sendiri.
"Ketika Anda menjadi kung fu master, Anda tidak terlalu mementingkan gerakannya tapi yang Anda lihat adalah Anda mengerti kung fu itu sendiri, jadi seperti mengerti inti dari kung fu itu sendiri," jelasnya.
UCWeb bergabung dengan Alibaba Grup, raksasa ecommerce China, pada 2014 lalu setelah diakuisisi. Ada perubahan yang dirasakan baik oleh Alibaba Group maupun UCWeb pasca akuisisi.
"Ada beberapa aspek yang berbeda, Alibaba kan selama ini terkenal dengan e-commerce jadi setelah akuisisi mobile business, Alibaba berubah. Sekarang Alibaba tidak lagi fokus di e-commerce tapi juga sudah ke bisnis mobile, seperti browser, search engine, jadi kita konsolidasikan semua bisnis yang ada, termasuk e-commerce," ujarnya.
Selain itu, tambah Yongfu, UCWeb juga mendapatkan banyak sumber daya dan teknologi untuk berkembang dengan lebih cepat lagi, terutama secara internasional.
"Bisnis yang kami geluti ini memang ada beberapa kategori, kita bisa gabungkan semua sumber daya yang ada dengan teknologi dan data," jelasnya.
Ia mengatakan, sampai saat ini bisnisnya melibatkan 8.000 orang pegawai dan 80% di antaranya adalah untuk penelitian dan pengembangan.
Untungnya, kata pria yang pernah memenangkan predikat Chinese Business Person of the Year 2011 ini, budaya kerja kedua perusahaan hampir sama sehingga tidak ada perubahan berarti pasca akuisisi.
"Kita punya perbedaan dan persamaan kultur. Kultur kerja kami memasukkan nilai kesederhanaan dan keindahan seperti matahari dan teknologi. Ketika dua perusahaan bergabung, kultur itu tetap dipertahankan secara konsisten," ucapnya.
"Menurut saya, seharusnya banyak perusahaan juga tetap seperti itu, jadi saat kami merger, tidak ada perbedaan pendapat karena sudah sama-sama menerapkan kultur tadi," tambahnya.
Dikatakannya, jika diibaratkan anak kuliah, UCWeb sekarang sudah sampai di tingkat yang paling tinggi.
"Sejauh ini, setelah akuisisi oleh Alibaba, kami punya kultur seperti post senior seperti di kuliahan. Kalau di awal kuliah, ada freshman, sophomore, junior, dan senior. Nah, jadi kita ini seperti post senior," simpulnya.
(ang/rns)