Tren Bring Your Own Device (BYOD) tak bisa dihentikan. Kini, semakin banyak perusahaan membolehkan karyawan menggunakan satu perangkat untuk pekerjaan dan kebutuhan personal sekaligus. Di sisi lain, masalah keamanan menjadi sorotan.
Head of Enterprise Solution BlackBerry Southeast Asia Sivadas Ramadas mengatakan, ketika pihaknya ditanya soal bagaimana mengelola perangkat sehingga terhindar malware atau kehilangan data sensitif, ternyata cukup banyak yang tidak mempertimbangkannya.
"Hal semacam ini tak hanya terjadi di Indonesia, tapi seluruh dunia. Mereka tak bisa menghentikan arus BYOD karena perangkat terus berubah dan orang semakin suka menggunakan perangkat mereka," ujar Sivadas dalam wawancara dengan sejumlah media di kantor BlackBerry Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karyawan sebuah korporat tentu memiliki perangkat bermacam-macam. Mereka punya BlackBerry, iPhone, Android, Windows Phone, lingkungan sistem operasi yang berbeda. Jadi kami menawarkan platform tunggal untuk mengelola semuanya dengan efektif," sebutnya.
Dukungan keamanan lintas platform ke Android, iOS dan Windows Phone menjadi salah satu highlight BlackBerry Enterprise Server 12 yang mendarat di Indonesia hari ini, Rabu (26/11/2014). Fitur lainnya yakni meliputi BBM Meetings, BBM Protected, BlackBerry Blend dan VPN authentication by BlackBerry.
"Solusi bagi mereka adalah bagaimana membedakan dua kepentingan dalam satu perangkat. Ketika Anda pulang, Anda bermain dengan data personal. Ketika bekerja, Anda menggunakan data korporat. Mereka tidak menyatu, dan ini mencegah perangkat Anda dari gangguan keamanan," kata Sivadas.
(rns/ash)