Izin yang telah diberikan sejak 17 November 2014 itu siap memperluas pabriknya di Provinsi Thai Nguyen, Vietnam Utara, dengan dana awal USD 3 miliar. Sayangnya, pemerintah Hanoi tak menyebut secara detil rencana proyek tersebut.
Awal November lalu, memang Samsung sudah membeberkan rencana memperluas bisnis handsetnya tersebut sebagai bagian dari strategi untuk memotong biaya dan bersaing dengan rivalnya asal China, seperti Xiaomi. Demikian yang dilansir Wall Street Journal, Selasa (25/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samsung adalah salah satu dari banyak konglomerasi Korea Selatan yang memindahkan produksinya dari China ke negara-negara seperti Vietnam.
Sebelumnya, Samsung juga dipastikan bakal memproduksi ponsel di Indonesia mulai tahun depan. Namun mereka tidak akan membangun pabrik baru, melainkan memanfaatkan pabrik yang sudah ada di Bekasi, Jawa Barat.
"Jadi, tapi dia cuma tambah line produksi saja. Selama ini kan lini produksi Samsung itu baru TV, audio, kulkas, mesin cuci. Sekarang mereka tambah lini produksi ponsel," kata Dirjen Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi, beberapa waktu lalu.
Budi mengatakan saat ini Samsung masih proses pemasangan mesin di lini produksi pabrik mereka di Bekasi. Meski tak membangun pabrik baru, investasi yang digelontorkan Samsung mencapai ratusan miliar rupiah.
(tyo/ash)