Menurut eksekutif Cisco, PC desktop bakal mulai lenyap dari ruangan kantor pada tahun 2016 mendatang.
βPerusahaan akan 100% memakai laptop dan perangkat mobile,β kata Sales Director Cisco Asia, Shankar Subramanian, pada Citrix Mobility Conference, Selasa (16/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Subramanian, nantinya akses ke server perusahaan akan didominasi oleh perangkat mobile. Peluncuran iPhone 6 yang ia yakini akan segera disusul oleh Samsung dan produsen smartphone lainnya, juga akan mempercepat fenomena itu.
Bagi para praktisi teknologi informasi, peralihan ke perangkat mobile ini membuat biaya besar pembelian komputer bisa dialihkan ke investasi pada inovasi teknologi server dan aplikasi.
Subramanian mengatakan, kerja berat teknisi IT akan lebih kepada keamanan dan menghadapi kebutuhan lalu-lintas video, suara, dan data dalam virtualisasi kantor. βMereka harus bisa menyediakan kualitas yang baik bagi para pengguna baik yang koneksinya bagus maupun yang tidak,β ujarnya.
Senior Director Products Citrix, Morgan Gerhart menambahkan, kendala perbedaan koneksi itu bisa diatasi dengan teknologi Mobile Stream pada produk application delivery controller mereka, NetScaler.
NetScaller versi 10.5 yang dirilis Juni 2014 telah dimutakhirkan teknik akselerasinya. Upgrade itu antara lain pada perbaikan multipath TCP. Lalu ada juga optimalisasi TCP pada BIC, CUBIC, dan Westwood Plus.
Gerhart menjelaskan, optimalisasi ini akan membuat pengguna aplikasi virtualisasi tak perlu terganjal ketika pindah ke berbagai koneksi. βPengguna tak harus login lagi ketika pindah dari wifi ke jaringan operator ponsel atau sebaliknya,β ujarnya.
Selain itu peningkatan teknologi itu juga memudahkan pengguna sehingga tak harus lagi repot melewati prosedur keamanan virtual. Dulu, kata Gerhart, orang harus punya token dan password panjang tapi kini cukup enam digit kata kunci saja saat memakai XenApps atau XenDesktop.
Teknologi yang diterapkan Citrix mengolah kombinasi nomor ponsel dan enam digit password itu buat menyaring siapa yang boleh terhubung ke server. Sementara penggunanya cukup mengklik ikon dan mengisi password saja.
βIntinya adalah membuat mereka yang tidak terlalu gila teknologi tetap bisa menjalani virtualisasi tanpa kesulitan,β kata Gerhart. βTapi pada saat yang sama teknisi IT tidak perlu cemas dengan keamanannya".
(okw/ash)