Dua raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei dan ZTE, sama-sama membukukan kinerja positif dalam laporan keuangan terbarunya. Keduanya kompakan mencatatkan keuntungan besar.
ZTE yang bermarkas di Shenzen ini akhirnya bisa membalikkan keadaan kinerja keuangannya selama 2013 dengan membukukan keuntungan sebesar USD 218 juta, berbanding terbalik dengan kerugian USD 418,3 juta yang diderita tahun sebelumnya.
Seperti detikINET kutip dari BBC, Senin (31/3/2014), salah satu kunci kebangkitan ZTE adalah mulai agresif di pengembangan ponsel selama 2013. ZTE bekerja sama dengan Microsoft, Intel, dan Mozilla mengembangkan smartphone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi ZTE di pasar smartphone masih kalah dari Samsung dan Apple. Di 2013, ZTE berada di peringkat kelima naik dari posisi kedelapan di 2012 untuk penguasaan pasar smartphone global.
Di lain pihak, Huawei Technologies Ltd juga berhasil membukukan keuntungan di sepanjang 2013. Naik 34,4% menjadi USD 3,38 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Penopang keuntungan dari Huawei selama 2013 ini adalah raihan pendapatan sebesar USD 38,45 miliar. Pendapatan Huawei dipasok dari pasar China, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Bisnis Huawei di segmen jaringan tumbuh 4% yakni sekitar USD 26,78 miliar atau berkontribusi sekitar 70% bagi total omzet. Laba usaha dari perseroan selama 2013 mencapai USD 4,68 miliar.
Huawei dikenal sebagai pemain nomor kedua terbesar di dunia untuk perangkat telekomunikasi, belakangan ini banyak berinvestasi di cloud dan mobile computing. Di bisnis ponsel, Huawei menjadi pemain ketiga terbesar di dunia tahun lalu.
"Kami mencapai target yang ditetapkan selama 2013. Ini berkat kondisi makro ekonomi dan industri yang kondusif," ungkap Chief Executive Huawei Eric Xu, seperti dikutip dari Reuters.
Perusahaan yang sedang bermasalah atas kasus penyadapan ini berupaya untuk fokus membidik pendapatan agar tumbuh 10% dan mencapai total penjualan sekitar USD 70 miliar di 2018 mendatang.
(rou/rou)