Menurut O2, 70% konsumen di Inggris yang membeli smartphone baru, telah punya charger untuk smartphonenya. Biasanya, charger tersebut milik smartphone lama yang sudah rusak.
Terlebih, alat pengisi baterai ini adalah charger universal yang bisa digunakan untuk semua smartphone. Akibatnya, ada lebih dari 100 juta charger nganggur alias tak terpakai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini baru O2 dan HTC yang melakukannya. Kami percaya nantinya akan ada banyak vendor di industri ini yang bergabung melakukan hal serupa," ujar CEO O2 Ronan Dunne, seperti dikutip detikINET dari Pocket Lint, Kamis (27/9/2012).
O2 tetap menyediakan charger untuk handset HTC yang belum disebutkan namanya dengan menjualnya secara terpisah. Ini untuk memenuhi permintaan konsumen yang memang tidak punya charger untuk smartphone yang baru dibelinya.
Namun smartphone tersebut juga sebenarnya dilengkapi dengan port USB dan kable Micro-USB, sehingga pengguna bisa mengisi ulang baterainya dengan menghubungkannya ke komputer atau charger yang memiliki port USB.
(rns/ash)