Bahkan setelah melewati beberapa dekade, permainan yang menjadi klasik ini masih layak diperbincangkan atau dimainkan untuk mengenang masa lalu. Popularitas game yang masih bertahan hingga sekarang ini tak bisa lepas dari kesuksesannya di masa lalu.
Dari beberapa game klasik tersebut ternyata menyimpan beberapa cerita unik terkait kelahirannya. Inspirasi itu bahkan muncul dengan secara tidak terduga-duga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pac-Man
|
Game ini dibuat oleh Namco, sedangkan pembesutnya adalah Toru Iwatani.
Sang pembesutnya mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan ide tersebut saat sedang menikmati pizza. Suatu ketika pizza yang bulat utuh diambil satu slice sehingga tampak seperti karakter pemakan titik saat ini.
Tetris
|
Sang pengembang asal Rusia Alexey Pajitnov mengungkapkan bagaimana ide judul Tetris ini merupakan gabungan dari tetromino dan tennis.
Tetromino adalah bentuk geometris yang terdiri dari empat kotak. Sedangkan tennis adalah olahraga favorit Pajitnov saat itu.
The Legend of Zelda
|
Menurut pencipta permainan, Shigeru Miyamoto, nama itu terinspirasi oleh Zelda Fitzgerald, istri novelis F. Scott Fitzgerald.
Kenapa dia? Alasannya hanya karena ia menyukai nama itu. Tidak ada alasan lain.
Final Fantasy
|
Setelah beberapa kali kurang sukses mengembangkan game, Sakaguchi pun membuat game baru. Dan dia bernazar bila game itu gagal maka dia akan kembali ke kampus menyelesaikan pendidikan di bidang listriknya.
Sebagai semacam lelucon untuk menamai game terbarunya Final Fantasy atau fantasi terakhir, karena dia merasa itu kemungkinan besar menjadi game terakhirnya.
Walaupun tanpa diduga akhirnya malah sukses besar hingga saat ini.
Donkey Kong
|
Salah satu versi cerita mengatakan judul seharusnya Monkey Kong, tapi ada miskomunikasi yang menyebabkan kesalahan ejaan hingga berubah menjadi 'Donkey'.
Cerita lain adalah bahwa pengembangnya Shigeru Miyamoto sedang mencari kata-kata dalam kamus Jepang-Inggris dan menemukan kata "Donkey" sebagai sinonim untuk kata "bodoh" dan "keras kepala".
Universal menggugat Nintendo pada tahun 1982, karena mereka merasa Donkey Kong terlalu mirip dengan King Kong-- baik nama dan konsep.
Tidak tinggal diam, Nintendo menyewa pengacara John Kirby, yang mampu menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Akhirnya Nintendo pun menang.