Nah, rencananya film garapan ICT Watch dan WatchDoc ini akan berlanjut ke edisi kedua. Linimas(s) 2 -- demikian judulnya -- direncanakan selesai diproduksi dan dinikmati masyarakat luas pada Juli 2012.
Beragam cerita menarik siap disajikan dalam film berdurasi 45 menit ini. Mulai dari bagaimana pewarta warga di Lombok bergerak sebagai penyeimbang media massa, pemanfaatan RT/RW Net secara mandiri untuk aktifitasnya sehari-hari, kisah blogger dan komunitas berperan dalam hal perdamaian di Ambon, hingga sistem informasi Desa Mandiri di Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua itu dilakukan oleh warga biasa, untuk melakukan hal yang luar biasa!" tegasnya, kepada detikINET.
Namun demi kelancaran produksi, tim Linimas(s)a 2 tengah membuka program saweran dari berbagai pihak. Pihak ICT Watch menyatakan, total biaya untuk memproduksi film ini sekitar Rp 220 juta.
"Sementara saat ini kami telah memiliki dana (yang merupakan dukungan dari beberapa mitra kami) sebesar Rp 120 juta (55% dari total biaya produksi). Ini berarti masih dibutuhkan dana sebesar Rp 100 juta," tukasnya.
"Untuk itulah kami membuka kesempatan untuk siapa saja yang ingin berpartisipasi pada pembuatan film dokumenter ini melalui skema crowdfunding (donasi), mulai dari Rp 50 ribu untuk perorangan. Selain perorangan, juga ada skema donasi untuk komunitas dan korporasi," lanjut ICT Watch.
Aksi crowdfunding ini sendiri hanya dibuka hingga minggu ke-3 Juni 2012. Film Linimas(s)a 2 pun dipersiapkan dengan subtitle bahasa Inggris. Lisensi yang digunakan adalah Creative Common License: Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported.
Artinya siapapun boleh mengkopi, menggandakan, memanfaatkan dan mendistribusikan ulang film ini, sepanjang tidak untuk keperluan komersial, tidak menghilangkan credit title di bagian awal dan akhir film (nama tim produksi, daftar ucapan terimakasih dan logo donatur).
(ash/rou)